31 Januari 2022
NEW DELHI – Sesi anggaran Parlemen, yang akan dimulai pada hari Senin dengan pidato Presiden Ram Nath Kovind di sidang gabungan kedua Dewan Parlemen, kemungkinan akan menjadi sesi yang penuh gejolak karena semua partai oposisi tampaknya siap untuk mengalahkan pemerintah. ‘ tuntutan undang-undang tentang MSP, dugaan penggunaan spyware Pegasus, dan lain-lain.
Sesi Anggaran 2022-23 juga berlangsung tepat sebelum pemilihan majelis penting Uttar Pradesh pada bulan Februari dan di tengah kepatuhan terhadap protokol keselamatan Covid-19 yang ketat yang semakin diperlukan dengan terdeteksinya sekitar 875 kasus positif COVID di kompleks Parlemen pada tanggal 23 Januari.
Memberikan rincian jadwal sidang, catatan sekretariat Rajya Sabha di sini menyebutkan bahwa sidang anggaran akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama sesi anggaran dimulai pada 31 Januari dan berakhir pada 11 Februari. Sesi bagian kedua akan dimulai pada 14 Maret dan berakhir pada 8 April.
Segera setelah Presiden berpidato di sidang Parlemen, Survei Ekonomi tahun 2021-2022 akan diajukan di Lok Sabha. Menteri Keuangan Persatuan Nirmala Sitharaman akan menyampaikan anggaran tahun 2022-2023 pada 1 Februari pukul 11.00. Menteri akan memberi tahu Kabinet Persatuan tentang anggaran melalui ringkasan sebelum presentasi anggaran.
Kali ini, pemerintah akan memiliki total 79 jam waktu untuk urusan legislatif dan diskusi mengenai isu-isu yang menjadi perhatian publik. Kedua majelis Parlemen akan duduk satu jam lebih sedikit dari total 27 sidang yang dijadwalkan karena sidang yang terhuyung-huyung.
Pada Sidang Anggaran tahap pertama, agenda utamanya adalah pembahasan mosi terima kasih kepada Presiden dan anggaran umum. Sesi anggaran Parlemen yang dimulai pada hari Senin akan memiliki waktu 79 setengah jam untuk membahas agenda legislatif pemerintah dan membahas isu-isu yang menjadi perhatian publik selama 29 jadwal sidang di kedua Gedung Parlemen.
Pada hari pertama besok, Presiden India akan berpidato di depan Anggota kedua DPR dan salinan pidatonya akan diletakkan di meja kedua DPR. Untuk tujuan ini, Rajya Sabha akan bertemu pada hari Senin pukul 14.30. Pada hari kedua, Anggaran Umum tahun 2022-2023 akan disampaikan di Lok Sabha oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitaraman dan setelahnya salinannya akan diletakkan di meja Rajya Sabha.
Bagian pertama dari sesi anggaran akan diadakan 10 kali pertemuan antara 31 Januari dan 11 Februari, sedangkan 19 sesi untuk bagian kedua dijadwalkan antara 14 Maret dan 8 April 2022, menurut Sekretariat Rajya Sabha.
Sebanyak 135 jam waktu duduk tersedia bagi Rajya Sabha untuk bertransaksi berbagai item bisnis selama 27 sesi yang dijadwalkan selama 2 Februari – 8 April 2022, dengan kecepatan 5 jam per hari. Dari jumlah tersebut, sesi pertama dengan durasi 40 jam mencakup sekitar 30 persen dari total waktu duduk yang dijadwalkan, sedangkan sesi kedua dengan durasi 95 jam mencakup sekitar 70 persen dari total waktu duduk yang dijadwalkan.
Rajya Sabha akan mengurangi separuh Zero Hour menjadi 30 menit sehari dengan total waktu 13 jam 30 menit untuk mengangkat isu-isu kepentingan publik selain pengajuan dokumen dan laporan selama 27 sesi. Pembagian waktu Question Hour adalah 27 jam. Total 15 jam dijadwalkan untuk Bisnis Anggota Pribadi pada enam hari selama sesi.
Selama minggu pertama bagian kedua sesi, akun Anggota Pribadi akan dicatat pada hari Kamis karena hari Jumat adalah hari libur. Dengan demikian DPR mempunyai waktu 79 jam 30 menit untuk mempertimbangkan dan mengesahkan rancangan undang-undang yang akan diusulkan oleh pemerintah, selain membahas isu-isu yang menjadi perhatian publik dalam diskusi Perhatian Gerak dan Durasi Pendek.
Pembahasan Mosi Terima Kasih kepada Presiden atas pidatonya kepada Anggota DPR dan Anggaran Umum Tahun 2022-2023 merupakan urusan terpenting DPR.
Pada Sidang Anggaran Tahun 2021, pembahasan selama 15 jam 37 menit tentang Mosi Terima Kasih kepada Presiden dan 10 jam 43 menit tentang Anggaran Persatuan: 2021-2022 di Rajya Sabha menghabiskan lebih dari 52 persen dari total waktu yang tersedia selama bagian pertama sesi, sekretariat menginformasikan lebih lanjut.
Sidang Anggaran yang dimulai pada hari Senin ini merupakan sidang keenam yang dilaksanakan sejak merebaknya pandemi covid pada Januari 2020. Sidang Anggaran tahun 2020 telah dipersingkat sebanyak 8 kali sidang dalam hitungan tersebut. Sidang ke-252 yang pertama diselenggarakan dengan protokol Covid dengan sidang berjenjang kedua DPR dipersingkat 8 sidang dan Sidang Anggaran tahun 2021 (sidang Rajya Sabha ke-253) dipersingkat 10 sidang karena alasan yang sama.
Rajya Sabha mencapai produktivitas sebesar 47,90 persen pada sesi ke-255 terakhir dan hanya 29,60 persen pada sesi ke-254. Namun DPR melaporkan produktivitas yang tinggi sebesar 93,50 persen pada sidang APBN tahun lalu yang berjumlah 23 kali sidang.
Sementara itu, Wakil Presiden India sekaligus Ketua Rajya Sabha M Venkaiah Naidu dan Ketua Lok Sabha Om Birla mengadakan pertemuan di Upa-Rashtrapati Niwas, rumah Wakil Presiden India.
Naidu dan Birla membahas secara rinci persiapan sidang anggaran Parlemen mendatang. Mereka menyatakan harapan bahwa semua partai politik akan berpartisipasi dalam perdebatan yang ‘konstruktif’ dan berkontribusi pada Sidang Anggaran Parlemen yang produktif.