3 Juli 2018
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi terpilih sebagai presiden UMNO ke-8.
Setelah menjadi tulang punggung Barisan Nasional, koalisi yang telah memerintah Malaysia dalam berbagai bentuk sejak kemerdekaan, partai terbesar di negara itu, UMNO, berupaya keras mencari jalan ke depan menyusul kemenangan mengejutkan oposisi Pakatan Harapan dalam pemilu pada 9 Mei.
Pada hari Sabtu (30 Juni), sekitar 146.000 delegasi di 191 divisi pergi ke tempat pemungutan suara untuk menentukan siapa yang akan mengambil alih posisi teratas UMNO, termasuk posisi teratas presiden partai, The Star melaporkan.
Wakil Perdana Menteri mantan Perdana Menteri Najib Razak, Penjabat Presiden UMNO Dr Ahmad Zahid Hamidi ditunjuk sebagai Presiden baru partai tersebut setelah memperoleh 93 suara. Lawan utamanya, mantan ketua pemuda UMNO Khairy Jamaluddin dan anggota parlemen Gua Musang Tengku Razaleigh Hamzah, masing-masing menerima 51 dan 23 suara, menurut Bernama.
Pergantian kepemimpinan terjadi pada saat yang penuh gejolak bagi UMNO. Barisan Nasional, koalisi yang pernah memainkan peran dominan, kini hampir terpecah, dengan cepat merosot dari 13 partai menjadi tiga anggota awal yang membentuk pendahulunya, Partai Aliansi. Mantan ketua UMNO, Najib, saat ini sedang diselidiki dalam skandal 1MDB bernilai miliaran dolar yang telah menjatuhkan pemerintahannya dan rekening partai tersebut telah dibekukan sementara penyelidikan terus dilakukan. Presiden baru, Zahid, juga ditanyai mengenai masalah ini.
Menjelang pemilu hari Sabtu, Ahmad Zahid menjanjikan reformasi besar-besaran pada struktur partai untuk menghilangkan citra elitisnya dan mendorong akuntabilitas, The Star melaporkan.
“Di era baru ini, rakyat tidak menginginkan adanya penghalang antara mereka dan kepemimpinan UMNO,” katanya seperti dikutip The Star.
Ahmad Zahid juga berjanji untuk menjadikannya lebih inklusif, dengan menyatakan bahwa “anggota harus merasa bebas untuk mengungkapkan ketidakpuasan apa pun, dan kepemimpinan harus siap untuk menyerapnya tanpa protokol atau sikap acuh tak acuh.”
Meskipun ada janji reformasi, tidak semua orang puas dengan hasil pemilu UMNO.
Mantan ketua Puteri UMNO Mas Ermieyati Samsudin baru-baru ini mundur dari partai karena kegagalannya menunjuk pemimpin baru, dan menyatakan bahwa ia berharap UMNO akan dipimpin ke “arah baru” selama pemilu, demikian laporan Star.
“Saya berharap anggota UMNO memilih setidaknya 70 persen wajah baru sebagai pemimpin, tapi itu tidak terjadi,” katanya, menurut The Star.
Pemilu macam apa ini, kalau virus dibiarkan menyebar dan obatnya terlalu pahit untuk ditelan, kata Mas, Minggu.
Kandidat yang gagal, Khairy, melalui Twitter menyampaikan keluhannya, menuduh “panglima perang” mengacaukan hasil pemilu.
“Statistik pemungutan suara menunjukkan bahwa mayoritas anggota UMNO menginginkan perubahan. Namun sistem pemungutan suara berpihak pada panglima perang yang memiliki kendali kuat terhadap perpecahan mereka,” cuit Khairy pada Minggu (1 Juli), menurut The Star.
“Banyak yang diperintahkan, diancam dan dipaksa untuk mendukung pilihan para panglima perang,” klaimnya.
Zahid menampik tuntutan Khairy.
Menurut The Star, pemilu dipandang sebagai pertarungan antara UMNO lama yang diwakili oleh Zahid dan UMNO baru yang diwakili oleh Razaleigh.
Beberapa analis menyalahkan Zahid dan Khairy atas jatuhnya UMNO, karena keduanya adalah bagian dari pemerintahan Najib, sedangkan Razaleigh bukan, The Star melaporkan.
Mengenai apa yang dapat dilakukan partai yang bermasalah untuk menjadi partai oposisi yang solid, Ibrahim Suffian, direktur program lembaga jajak pendapat independen Merdeka Center, yakin bahwa perombakan menyeluruh akan dilakukan.
“Zahid perlu mengubah citra licik dan kasar yang terkadang dikaitkan dengan UMNO dan menyesuaikannya dengan nilai-nilai pemilih saat ini jika relevan,” kata Ibrahim kepada Malay Mail.
Ia juga yakin Khairy bisa memainkan peran kunci.
“Jika para pemimpin baru memikirkan masa depan mereka, mereka harus mengkooptasi orang-orang seperti Khairy dan mengerahkan mereka untuk mengatasi masalah-masalah yang menghambat partai,” katanya kepada Malay Mail.