Singapura dan Malaysia akan membentuk kelompok kerja bersama untuk memperkuat kerja sama dalam mengatasi penyebaran virus corona.
Pihak berwenang dari kedua negara mengumumkan kelompok kerja tersebut pada Selasa (11 Februari) setelah konferensi video antara Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong dan mitranya dari Malaysia Dr Dzulkefly Ahmad.
Para menteri sepakat bahwa penting bagi kedua negara untuk terus bekerja sama secara erat dalam mengatasi wabah ini, terutama mengingat tingginya volume perjalanan antara Singapura dan Malaysia, kata Kementerian Kesehatan Republik dalam sebuah pernyataan.
“Sejak awal wabah ini, kedua negara telah melakukan kontak dekat satu sama lain, termasuk pertukaran informasi yang cepat mengenai kasus-kasus lintas batas,” tambahnya. “Kolaborasi ini tidak mungkin terwujud tanpa kolaborasi dan jaringan kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun.”
Secara terpisah, Dr Dzulkefly mengatakan pada konferensi pers di Putrajaya: “Kami berada di Causeway yang sama, ada ratusan orang yang melakukan perjalanan setiap hari untuk alasan keluarga, bisnis, dan liburan, jadi terlebih lagi mengapa kami perlu memperkuat dan meningkatkan sistem kami. kerja sama, wabah virus corona.”
Pejabat kesehatan senior dari kedua belah pihak akan bekerja selama beberapa hari ke depan untuk menentukan komposisi dan mandat kelompok tersebut.
Singapura telah menunjuk Menteri Senior Negara Transportasi dan Kesehatan Lam Pin Min sebagai ketua bersama.
Selama konferensi video, Gan dan Dr Dzulkefly juga saling memberi informasi terkini mengenai situasi di negara masing-masing dan membahas langkah-langkah kesehatan masyarakat, temuan epidemiologi, dan manajemen klinis penyakit ini.
Malaysia sejauh ini mencatat 18 kasus virus corona, sementara Singapura mencatat 47 kasus.
12 kasus di Malaysia merupakan warga negara Tiongkok, sedangkan enam sisanya merupakan warga negara Malaysia.
Pasien virus corona pertama di Malaysia adalah wisatawan Tiongkok yang memasuki negara itu melalui Johor Baru dari Singapura, sementara pasien lokal pertama datang ke Malaysia sebuah konferensi di Singapura.
Negara bagian Sarawak di timur Malaysia pada hari Senin diumumkan bahwa mereka yang baru saja mengunjungi Singapura harus segera menjalani karantina rumah selama 14 hari.
Pada hari Selasa, komite manajemen bencana negara bagian tersebut merevisi pedomannya dan mengatakan bahwa pengunjung dari Singapura tidak perlu melakukan karantina mandiri, namun hanya melakukan tindakan pencegahan, seperti menghindari tempat umum dan mempraktikkan kebersihan yang baik.