Singapura diidentifikasi sebagai pasar potensial bagi beras Kamboja

3 Juli 2023

PHNOM PENH – Setelah sukses mengekspor beras ke Filipina, Perdana Menteri Hun Sen menyatakan minatnya yang besar untuk mendapatkan pijakan di pasar Singapura, importir utama produk pertanian di ASEAN.

Berbicara kepada pekerja garmen di provinsi Pursat pada tanggal 30 Juni, Hun Sen mengungkapkan aspirasi pemerintah untuk memperkenalkan beras berkualitas tinggi Kamboja ke lidah Singapura, dengan harapan dapat memuaskan tidak hanya penduduk lokal tetapi juga jutaan wisatawan yang mengunjungi negara tersebut setiap tahun. .

“Kami ingin melihat beras Kamboja dipasok ke pasar Singapura, salah satu negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN, di masa depan. Saya ingin beras Kamboja yang berkualitas baik dapat dimakan oleh warga Singapura dan jutaan wisatawan yang berkunjung ke negara ini setiap tahunnya,” tegasnya.

Tujuan ambisius ini menyusul kunjungannya baru-baru ini ke titik penjualan beras dan distributor pertanian di Singapura.

Pada saat yang sama, ia mendesak para diplomat Kamboja di luar negeri untuk memperkuat hubungan perdagangan dan memperkuat perekonomian Kamboja dan negara tuan rumah mereka.

Meskipun kontribusi perekonomian sektor pertanian menurun dari lebih dari 80 persen menjadi 21 persen, Hun Sen menggarisbawahi bahwa Kamboja masih memiliki sekitar 4 juta ton beras yang dapat diekspor.

Hal ini mencerminkan produksi berkelanjutan di sektor pertanian, dengan pergeseran ekonomi yang disebabkan oleh peningkatan di sektor industri dan jasa.

Pada kesempatan peluncuran ekspor beras giling ke Filipina, Menteri Perdagangan Pan Sorasak menyampaikan kepada media bahwa negosiasi untuk mendapatkan akses ke pasar beras giling Singapura mengalami kemajuan positif.

“Meskipun Singapura adalah negara kecil, jangan lupa bahwa negara kota ini adalah pusat distribusi. Ia memiliki pelabuhan penting untuk distribusi ke kawasan seperti Timur Tengah dan dunia,” ujarnya.

“Jadi, jika Kamboja punya peluang lebih besar untuk mengekspor beras giling ke Singapura, maka beras giling kita berpeluang memperluas pasar ke wilayah tersebut,” imbuhnya.

Data dari Departemen Umum Bea dan Cukai (GDCE) menunjukkan bahwa perdagangan antara Kamboja dan Singapura berjumlah hampir $660 juta dalam lima bulan pertama tahun ini, turun 61 persen dari lebih dari $1,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, ekspor barang ke Singapura meningkat sebesar 508 persen menjadi lebih dari $340 juta, sementara impor dari negara kota tersebut turun sebesar 81 persen menjadi lebih dari $315 juta.

Hk Pools

By gacor88