3 Februari 2022
DHAKA – Pejabat kesehatan mendesak masyarakat untuk secara ketat mengikuti aturan keselamatan kesehatan, karena Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sub-varian baru Omicron, yang sudah terdeteksi di 57 negara, bisa lebih menular.
“Tidak ada alternatif selain tetap berpegang pada protokol kesehatan agar tetap aman,” kata Dr. Md Nazmul Islam, juru bicara DJCK, mengatakan kemarin saat sesi informasi harian tentang situasi Covid-19.
WHO mengatakan dalam pembaruan epidemiologi mingguannya pada hari Selasa bahwa varian tersebut, yang menyumbang lebih dari 93 persen dari seluruh sampel virus corona yang dikumpulkan dalam sebulan terakhir, memiliki beberapa sub-garis keturunan: BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA . 3.
BA.1 dan BA.1.1 – versi pertama yang diidentifikasi – masih mencakup lebih dari 96 persen dari seluruh rangkaian Omicron yang diunggah ke Gisaid, sebuah inisiatif sains global yang berbasis di Munich, katanya.
Namun, terdapat peningkatan nyata dalam kasus-kasus yang melibatkan BA.2, yang memiliki beberapa mutasi berbeda dari aslinya, termasuk pada protein lonjakan yang tersebar di permukaan virus dan merupakan kunci untuk memasuki sel manusia.
“Sekuens yang ditunjuk BA.2 telah diserahkan ke Gisaid dari 57 negara hingga saat ini,” kata WHO, seraya menambahkan bahwa di beberapa negara, subvarian tersebut kini menyumbang lebih dari setengah seluruh rangkaian Omicron jika digabungkan.
Merujuk pada subvarian baru tersebut, Dr Nazmul mengatakan perlu adanya tindakan yang bertanggung jawab.
Tekanan pada ICU, HDU, dan pasokan oksigen di rumah sakit akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pasien. “Kami bersiap menghadapi tekanan ini.”
Jalur oksigen sentral telah dipasang di 119 rumah sakit dan lebih dari 29,000 tabung oksigen, 2,000 kanula hidung aliran tinggi, dan 2,300 konsentrator oksigen sedang digunakan, katanya.
“Jika kita melihat kematian terkait Covid berdasarkan usia, jumlah kematian tertinggi dilaporkan terjadi pada kelompok usia 61-70 tahun.”
Berdasarkan pembagian, jumlah kematian tertinggi – 12.451 – dilaporkan di Dhaka – lebih dari 43,80 persen dari seluruh kematian terkait Covid.
Nazmul juga mengatakan upaya sedang dilakukan untuk mengetahui berapa banyak korban meninggal yang divaksinasi dan berapa yang tidak.
Pada bulan Januari, negara tersebut melaporkan 322 kematian akibat Covid dan 73% di antaranya berasal dari pasien yang tidak divaksinasi, kata Nazmul.
Sementara itu, 36 pasien Covid-19 meninggal dalam 24 jam hingga pukul 08.00 kemarin – tertinggi sejak 22 September tahun lalu.
Pada periode yang sama, DJCK juga melaporkan 12.193 kasus terkonfirmasi.
Angka positivity rate tercatat sebesar 27,43 persen setelah dilakukan tes secara nasional sebanyak 44.451 sampel.