6 September 2019
Singapura dan Korea Selatan menduduki peringkat teratas.
Singapura dan Korea Selatan menduduki peringkat teratas dalam hal perusahaan yang menerima pesanan secara online, menurut Laporan Ekonomi Digital 2019 yang dirilis oleh Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD).
Menurut laporan yang diluncurkan beberapa hari lalu, lebih dari 60 persen perusahaan kecil dan hampir 80 persen perusahaan besar di Singapura menerima pesanan melalui Internet pada tahun lalu.
Namun, Thailand berada di peringkat terbawah, dengan kurang dari 10 persen perusahaan kecil dan hanya sekitar 20 persen perusahaan besar yang menerima pesanan online pada tahun yang sama. Bahkan Indonesia bernasib lebih baik jika dibandingkan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa di sebagian besar negara berkembang, terdapat peluang besar untuk memperoleh manfaat dari digitalisasi di sektor perekonomian lainnya, selain sektor digital saja. Peningkatan produktivitas yang signifikan terlihat ketika perusahaan-perusahaan di sektor tradisional memilih digitalisasi dalam proses produksi dan manajemen mereka. Sebuah studi memperkirakan bahwa sebanyak 15 persen ekonomi digital di 12 negara berkembang dan maju berasal dari sektor tradisional.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa terdapat bukti yang menunjukkan bahwa besarnya manfaat digitalisasi bergantung pada struktur ekonomi dan sosial yang sudah ada serta dampak massa yang penting. Akibatnya, negara-negara dengan pendapatan lebih tinggi cenderung mendapat manfaat lebih besar dibandingkan negara-negara dengan pendapatan rendah.
“Digitalisasi dan kemunculan ekonomi platform mengubah cara perusahaan terhubung dengan pihak lain, baik mereka pembeli, pemasok, rekan kerja, atau lembaga pendukung di dalam dan luar negeri,” kata laporan tersebut.
Laporan tersebut menyatakan bahwa sebagian besar perusahaan mikro dan kecil pada umumnya tertinggal jauh dibandingkan perusahaan besar dalam hal penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang merupakan hambatan besar bagi integrasi efektif mereka dengan rantai nilai global yang semakin berbasis digital.
Secara global, terlihat bahwa persentase usaha kecil yang menggunakan Internet lebih rendah dibandingkan bisnis besar, dan bahkan lebih sedikit lagi bisnis yang secara umum terlibat dalam tugas-tugas online yang kompleks. Misalnya, perusahaan lebih cenderung menggunakan internet untuk mendapatkan informasi mengenai barang dan jasa dibandingkan menjual produk secara online, sehingga mengharuskan mereka untuk menyesuaikan model bisnisnya dengan dunia online.
Di negara-negara dimana ICT tersedia secara luas, persentase bisnis yang melakukan tugas online yang lebih kompleks cenderung lebih tinggi, menurut laporan UNCTAD.