10 Februari 2022
BANGKOK – Pakar penyakit paru-paru Thailand Dr Manoon Leechawengwongs memuji kemampuan Thailand dalam menangani pandemi virus Omicron, dan membuka diri terhadap perjalanan internasional untuk memulihkan keadaan normal sebelum Covid.
Bagikan artikel ini
Thailand dapat belajar dari Australia untuk hidup bersama Omicron, kata pakar medis
Ia mengatakan Australia merupakan negara yang berhasil mengendalikan Covid-19 dengan melakukan pembatasan dan penutupan negara mulai Maret 2020.
Namun setelah 95 persen penduduk negara tersebut yang berusia di atas 16 tahun menerima vaksinasi, dan bahkan sebelum wabah Omicron terjadi di Australia, langkah-langkah intensif untuk mengendalikan virus corona berubah. Hal ini ditandai dengan hidup berdampingan dengan Covid-19 bagi perekonomian, masyarakat dan pendidikan, ujarnya.
Pada bulan Desember 2021, terdapat pelonggaran kebijakan dengan mewajibkan penggunaan masker. Pertemuan untuk Natal dan Tahun Baru diizinkan dan pub diizinkan buka. Pelajar dan pengusaha dari luar negeri disarankan melakukan tes antigen di rumah jika ada gejala. Hasil positif harus dilaporkan kepada negara.
Pemerintah Selandia Baru telah berhenti melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Australia memiliki populasi 25 juta jiwa. Sebelum tindakan lockdown dilonggarkan, sekitar 210.000 orang terinfeksi dan 2.000 orang meninggal.
Setelah negara tersebut dibuka kembali pada awal Desember 2021, saat ini terdapat 2,75 juta kasus terkonfirmasi dan 4.200 kematian. Pada 13 Januari tahun ini, Australia memiliki jumlah kasus tertinggi yaitu 150.000 per hari, namun hanya sedikit yang sakit parah atau meninggal. Sistem kesehatan masyarakat masih bisa mengatasinya, katanya.
Kini jumlah orang yang terinfeksi setiap hari telah turun menjadi 23.000 orang.
Wabah Omicron tidak menyebabkan pembendungan lainnya. Penguncian wilayah sebelumnya telah menyebabkan kerusakan ekonomi yang sangat besar dan PDB Australia menyusut lebih dari 20 persen, katanya.
Australia telah mengonfirmasi pembukaan kembali negaranya dan akan mengizinkan pelancong dari semua negara yang telah divaksinasi lengkap untuk memasuki negara itu mulai 21 Februari. Kebanyakan warga Australia setuju dengan pedoman pemerintah, katanya.
“Thailand harus mempelajari pedoman pembukaan negaranya dari Australia. Kita harus belajar hidup dengan Covid-19,” kata Dr Manoon. “Strain Omicron sangat menular. Cepat atau lambat hampir seluruh masyarakat Thailand akan tertular. Kita tidak bisa mengalahkan Klan Omicron. Saat ini, kita perlu lebih banyak melonggarkan kebijakan, terutama terkait dengan wisatawan asing.”
Dia mendesak masyarakat untuk secara ketat mengikuti langkah-langkah kebersihan pribadi, memakai masker, menjaga jarak sosial dan mencuci tangan secara teratur.