Tidak ada batasan restoran bagi mereka yang kehilangan status vaksinasi: Menteri Kesehatan Malaysia

31 Maret 2022

PUTRAJAYA – Penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm serta mereka yang berusia di atas 60 tahun yang belum mendapatkan suntikan booster masih dapat makan di restoran dan memasuki pusat perbelanjaan, meskipun mereka akan kehilangan status vaksinasi penuh mulai besok.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan meskipun pemerintah telah mengambil keputusan, masyarakat yang bersangkutan masih perlu mendapatkan dosis booster untuk perlindungan penting terhadap Covid-19.

“Mulai tanggal 1 April, mereka yang telah menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm berusia 18 tahun ke atas serta mereka yang berusia 60 tahun ke atas tidak dianggap telah menerima vaksinasi lengkap jika mereka belum menerima suntikan booster.

“Mereka tetap diperbolehkan makan di tempat makan, masuk gedung, atau mengunjungi tempat ibadah jika sudah menyelesaikan dosis suplemennya secara lengkap,” ujarnya.

Khairy menjelaskan, dosis prima berarti mereka telah menerima setidaknya dua suntikan vaksin seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac, yang memiliki rejimen dua dosis, dan harus lewat 14 hari setelah suntikan kedua.

“Bagi yang sudah menerima vaksin dosis tunggal seperti CanSino, dianggap juga telah menyelesaikan dosis utama 14 hari setelah menerima suntikan,” imbuhnya.

Pemilik tempat, kata dia, harus memeriksa dan memastikan bahwa hanya pelanggan atau pengunjung yang telah menyelesaikan dosis primer yang diperbolehkan masuk.

Khairy mengatakan data menunjukkan dalam tiga hingga lima bulan setelah menerima dua dosis Pfizer, tingkat perlindungan terhadap Covid-19 turun sebesar 20%. Untuk penerima dua dosis Sinovac, perlindungan turun sebesar 48%.

“Suntikan adjuvan akan meningkatkan tingkat antibodi seseorang dan membantu mengurangi risiko infeksi Covid-19 yang parah.

Di sisi lain, Khairy mengatakan warga negara Malaysia dan Singapura akan dibebaskan dari asuransi perjalanan saat bepergian ke kedua negara tersebut.

Asuransi perjalanan tersebut, kata dia, dimaksudkan untuk menanggung biaya karantina, pengobatan, dan rawat inap jika pelaku perjalanan tertular Covid-19 selama berada di Malaysia.

Namun, dengan mempertimbangkan posisi terkini pemerintah Singapura, dan atas dasar timbal balik, persyaratan asuransi perjalanan telah dihapuskan bagi mereka yang merupakan warga negara, penduduk tetap, dan pemegang paspor jangka panjang Malaysia dan Singapura, tambahnya.

Protokol perjalanan Malaysia mewajibkan pelancong yang tiba di Malaysia untuk membeli asuransi perjalanan Covid-19 dengan perlindungan minimal US$20.000.

Data SGP

By gacor88