4 Januari 2023
JAKARTA – Pemerintah telah mengingatkan masyarakat untuk tidak menurunkan kewaspadaan terhadap virus corona, meskipun pembatasan COVID-19 telah dicabut, dan menginstruksikan pemerintah daerah untuk terus menggalakkan vaksinasi dan penggunaan masker, meskipun hal tersebut tidak lagi bersifat wajib.
Instruksi menteri tentang pencabutan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada hari Sabtu masih berisi ketentuan yang mengharuskan pemerintah daerah untuk mengambil tindakan “proaktif” dan “persuasif” untuk melawan peningkatan beban kasus yang terjadi seiring dengan upaya Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. transisi endemik. .
Untuk itu, pemerintah daerah diinstruksikan untuk menganjurkan, bukan mewajibkan, masyarakat untuk terus memakai masker, terutama di angkutan umum, di tengah keramaian dan saat sakit, serta rutin mencuci tangan dan terus menggunakan aplikasi pelacakan PeduliLindungi. Mereka juga harus mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi, baik dengan seri primer (dosis satu dan dua) atau dosis booster (dosis tiga), dan melakukan tes jika mereka menunjukkan gejala.
Instruksi menteri tersebut juga mengatur agar gugus tugas COVID-19 tetap ada baik di tingkat nasional maupun daerah untuk terus memantau situasi COVID-19 di lapangan.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Nasional Wiku Adisamito mengatakan PPKM telah sepenuhnya dicabut Jakarta Post bahwa pembatasan kesehatan lainnya, termasuk perjalanan domestik dan internasional, masih “berlaku”.
Berdasarkan surat edaran gugus tugas yang dikeluarkan pada bulan September, pelancong internasional berusia 18 tahun ke atas harus telah menyelesaikan rangkaian vaksinasi utama dua dosis setidaknya dua minggu sebelum tiba di Indonesia. Jika suhu tubuh melebihi 37,5 derajat Celcius pada saat kedatangan, mereka harus menjalani tes PCR.
Sedangkan dosis primer ditambah satu dosis booster diwajibkan untuk perjalanan dalam negeri.
(RA:: Pemerintah mengangkat sisa COVID
batasan::https://www.thejakartapost.com/indonesia/2022/12/30/govt-lifts-remaining-covid-
pembatasan.html)
Mari kita semua menerapkan kebijakan ini dengan baik, karena masyarakat harus tetap berhati-hati dan mewaspadai penularan COVID-19, kata Wiku, Senin.
PPKM bisa kembali
Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengumumkan pada hari Jumat bahwa PPKM dicabut tepat sebelum pergantian tahun karena sebagian besar masyarakat di negara ini sudah memiliki antibodi terhadap virus tersebut, dan karena pandemi telah terkendali selama beberapa bulan terakhir.
Setelah sedikit lonjakan pada bulan November yang mencapai lebih dari 8.000 kasus harian, Indonesia melaporkan kurang dari 1.000 kasus baru setiap hari sejak tanggal 23 Desember, dengan hanya 366 kasus baru yang tercatat pada Tahun Baru.
Meski pencabutan PPKM juga berarti pencabutan pembatasan kapasitas di seluruh kantor dan ruang publik, namun Jokowi tetap mengimbau masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Tito juga mengatakan pemerintah bisa kembali menerapkan PPKM jika terjadi peningkatan kasus.
Sementara itu, beberapa ahli telah memperingatkan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai.
(RA :: Kehati-hatian didesak setelah terangkatnya semua COVID-19
batasan::https://www.thejakartapost.com/indonesia/2023/01/01/caution-urged-after-lifting-of-
semua-pembatasan-covid-19.html)
Ahli epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia mengatakan pencabutan PPKM selama libur akhir tahun dapat membuat Indonesia rentan terhadap penyebaran COVID-19. Pergeseran kebijakan juga dapat mendorong sebagian besar masyarakat untuk menurunkan kewaspadaan dan sama sekali tidak menggunakan masker.
‘Optimisme’
Terlepas dari kekhawatiran yang masih ada, Presiden mengatakan pada hari Senin bahwa pencabutan PPKM akan membantu pemulihan perekonomian. Saat berkunjung ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang pernah menjadi salah satu pasar tersibuk di ibu kota sebelum pandemi melanda, Jokowi berharap pencabutan PPKM akan “membawa rasa optimis”.
“Tahun 2022 bukanlah tahun yang mudah, begitu pula tahun sebelumnya. Jadi kita berharap di tahun 2023 ini ada optimisme karena sistem PPKM sudah dicabut,” kata Jokowi dalam video resmi yang terlihat berkeliling pasar tanpa masker.
Ia berharap “rasa optimisme baru tanpa PPKM” akan muncul tidak hanya di Pasar Tanah Abang tetapi juga di seluruh pasar lain di nusantara.