Timor Leste mempertimbangkan kembali upayanya untuk bergabung jika ASEAN tidak dapat menangani masalah Myanmar

7 Agustus 2023

JAKARTA – Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmão mengatakan bahwa negaranya akan mempertimbangkan kembali bergabung dengan ASEAN jika blok tersebut tidak dapat menyelesaikan konflik di Myanmar.

Xanana mengatakan, sebagai negara yang menganut demokrasi, Timor Leste tidak bisa menerima rezim junta militer dimanapun dan tidak bisa mengabaikan pelanggaran HAM di Myanmar.

“Timor-Leste tidak akan bergabung dengan ASEAN jika ASEAN tidak dapat meyakinkan junta militer di Myanmar (untuk mengakhiri konflik),” kata Xanana dalam pernyataannya, Kamis.

Junta ASEAN dan Myanmar menyetujui inisiatif perdamaian untuk Myanmar, Konsensus Lima Poin, pada April 2021, namun implementasinya berjalan lambat karena kurangnya komitmen dari junta.

Xanana mengatakan bahwa ketidakmampuan ASEAN untuk bersatu guna mengakhiri konflik di Myanmar berarti “Timor-Leste tidak dapat mempercayai ASEAN. Ini adalah posisi pemerintah kami”. Pernyataannya disampaikan tak lama setelah pertemuannya dengan Presiden Timor Leste José Ramos-Horta.

Timor-Leste, yang berbagi pulau Timor dengan Indonesia, telah berupaya untuk mendapatkan keanggotaan penuh ASEAN sejak mengajukan permohonan pada tahun 2011, pada masa kepemimpinan Indonesia di ASEAN.

Terlepas dari lokasi geografisnya di Asia Tenggara, negara kepulauan kecil ini kesulitan untuk mendapatkan persetujuan dari ASEAN hingga akhir tahun 2022, ketika blok beranggotakan 10 negara tersebut pada prinsipnya setuju untuk mengakui Timor-Leste sebagai anggota ke-11 kelompok tersebut.

Baca juga: Timor Leste mendapat persetujuan ASEAN karena kelambanan Myanmar terus berlanjut

Perekonomian kecil Timor Timur dengan produk domestik bruto (PDB) sekitar US$2,45 miliar pada tahun 2022 menjadi salah satu kendala dalam pencalonan keanggotaannya.

Pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada bulan Mei, sebuah peta jalan disepakati oleh seluruh negara anggota ASEAN yang mencakup komitmen Timor-Leste sehubungan dengan tiga pilar utama keamanan politik, ekonomi dan sosial budaya ASEAN.

Saat dimintai tanggapan Indonesia selaku Ketua ASEAN atas pernyataan Xanana, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah pada Sabtu mengatakan: “Mudah-mudahan menjelang KTT ASEAN mendatang, kita bisa lebih mendapatkan kejelasan mengenai masalah ini.”

Jakarta akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-43 awal bulan depan.

Xanana kembali menjabat perdana menteri Timor-Leste pada Juli 2023 setelah partai politiknya, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) meraih 41 persen suara dengan 31 kursi di parlemen pada pemilu 21 Mei. Xanana adalah seorang pejuang pemberontak selama pendudukan Indonesia di wilayah yang saat itu bernama Timor Timur, dan setelah kemerdekaan pada tahun 2002 ia menjadi presiden Timor-Leste hingga tahun 2007 dan kemudian menjadi perdana menteri dari tahun 2007 hingga 2015.

Para ahli menafsirkan pernyataan terakhirnya sebagai indikasi bahwa Timor-Leste sebenarnya masih mengevaluasi keputusannya untuk bergabung dengan ASEAN, yang juga dapat mempengaruhi pandangan 10 anggota ASEAN terhadap permohonan Timor-Leste.

Baca juga: Tanggung jawab ada pada Timor-Leste untuk menandatangani kesepakatan ASEAN

Peneliti hubungan internasional Universitas Gadjah Mada Randy Nandyatama mengatakan pernyataan tersebut menunjukkan bahwa lanskap politik Timor-Leste sendiri tidak sepenuhnya mendukung negara tersebut menjadi anggota penuh ASEAN. Indikasi ini, katanya, muncul ketika beberapa negara anggota ASEAN terus memberikan sinyal bahwa mereka menganggap Timor-Leste belum memiliki tingkat dan kemampuan yang diperlukan untuk terlibat penuh dalam ASEAN sebagai anggota.

“Dengan mengkritik ASEAN secara terbuka, Timor-Leste berisiko menyebabkan negara-negara anggota ASEAN lainnya yang relatif baru seperti Kamboja yang telah menyatakan dukungannya (terhadap pencalonan Timor Timur) berubah pikiran,” kata Randy, Sabtu.

Dewi Fortuna Anwar, pakar hubungan internasional senior di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menggambarkan komentar Xanana sebagai “tidak bertanggung jawab” mengingat Timor Timur-lah yang pertama kali ingin bergabung dengan ASEAN.

“Saya kira pernyataan tersebut tidak simpatik, apalagi bagi Indonesia yang selama ini sangat mendukung upaya keanggotaan Timor Leste,” kata Dewi, Sabtu.

Dia meramalkan bahwa negara-negara anggota ASEAN akan memperhatikan pernyataan terbaru Xanana ketika mempertimbangkan seberapa besar komitmen Timor-Leste terhadap kerja sama regional dan seberapa seriusnya dalam menerapkan peta jalan menuju keanggotaan penuh ASEAN.

Togel Hongkong Hari Ini

By gacor88