8 November 2022
BEIJING – Tiongkok akan mengintensifkan tindakan untuk mensinergikan pengurangan polusi dan emisi karbon seiring dengan upaya mereka mencapai tujuan iklimnya, kata Zhao Yingmin, ketua delegasi Tiongkok pada COP 27 konferensi perubahan iklim PBB, pada hari Minggu.
Zhao, yang juga menjabat Wakil Menteri Ekologi dan Lingkungan Hidup, menyampaikan komentar tersebut pada seminar yang diadakan di sela-sela COP 27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, tempat pertemuan PBB akan berlangsung dari Minggu hingga 18 November.
Tiongkok bertujuan untuk mencapai emisi karbon dioksida sebelum tahun 2030 dan mewujudkan netralitas karbon sebelum tahun 2060.
Wakil Menteri mencatat bahwa Tiongkok telah mencapai prestasi signifikan dalam mengatasi perubahan iklim dalam satu dekade terakhir.
Pada akhir tahun lalu, proporsi batu bara dalam campuran konsumsi energi Tiongkok telah turun menjadi 56 persen, turun dari 72,4 persen pada tahun 2005, katanya. Total kapasitas terpasang pembangkit energi terbarukan di negara ini telah meningkat menjadi 1,1 miliar kilowatt, dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga air, angin, surya, dan biomassa menduduki peringkat teratas di dunia.
Berkat upaya berkelanjutan untuk meningkatkan konservasi energi dan mengurangi emisi karbon di industri-industri utama seperti baja, aluminium elektrolitik, dan semen, katanya, konsumsi energi negara dan emisi karbon dioksida per unit PDB pada tahun 2021 meningkat sebesar 2,7 persen dan menurun sebesar 3,8 persen. , masing-masing.
Dalam 10 tahun terakhir, Tiongkok telah berhasil melakukan penghijauan terhadap 64 juta hektar lahan. Hingga saat ini, total luas hutan buatan di China mencapai 87,6 juta hektar. “Tiongkok mencatat pertumbuhan sumber daya hutan tercepat di dunia,” katanya.
Karena banyak polutan dan karbon dioksida berasal dari sumber yang sama, Tiongkok menjadikan sinergi pengurangan polusi dan emisi karbon sebagai fokus utama dalam upayanya mendorong transisi ramah lingkungan yang komprehensif dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Ketika Tiongkok mempercepat upayanya untuk mendorong modernisasi yang ditandai dengan keselarasan antara manusia dan alam, negara tersebut akan mengembangkan cara produksi dan gaya hidup yang lebih mendukung terbentuknya sinergi tersebut, katanya.
Bersama dengan pihak-pihak lain, Tiongkok bersedia memperkenalkan lebih banyak kebijakan yang dapat mengoordinasikan pengurangan polusi dan emisi karbon, perluasan ruang hijau, dan pertumbuhan ekonomi dengan baik sehingga dapat menyumbangkan lebih banyak kebijaksanaan dan kekuatan Tiongkok dalam membangun dunia yang bersih dan indah, katanya. .