30 Juni 2023
BEIJING – Tiongkok daratan tetap menjadi pasar penting bagi aktivitas penawaran umum perdana global pada paruh pertama tahun ini, yang masing-masing menyumbang 28 persen dan 50 persen dari total kasus IPO dan penggalangan dana di dunia, menurut laporan yang dirilis oleh penyedia layanan profesional EY pada hari Kamis.
Jumlah IPO di seluruh dunia menyusut 5 persen tahun-ke-tahun menjadi 615 dalam enam bulan pertama tahun ini karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan geopolitik. Total pendanaan turun 36 persen dari tahun sebelumnya menjadi $60,9 miliar.
Namun, Bursa Efek Shanghai dan Bursa Efek Shenzhen menempati dua posisi teratas dalam hal nilai penggalangan dana dalam perspektif global. Lima dari 10 IPO terbesar pada paruh pertama tahun ini adalah perusahaan Tiongkok, termasuk Semiconductor Manufacturing Electronics (Shaoxing) Corporation, Nexchip Semiconductor Corp, dan CSI Solar Co Ltd.
Pada akhir paruh pertama tahun ini, pasar saham A diperkirakan akan mencatatkan total 173 IPO, mengumpulkan 210,4 miliar yuan ($29 miliar). Meskipun jumlah IPO meningkat sebesar 2 persen tahun-ke-tahun, total nilai pembiayaan akan menurun sebesar 33 persen setiap tahunnya. Kurangnya mega IPO adalah alasan utama penurunan penggalangan dana, kata para ahli EY.
Perusahaan teknologi telah berkontribusi terhadap semangat IPO di pasar saham A. Sebanyak 53 perusahaan melakukan debut pasar saham mereka di ChiNext yang berfokus pada teknologi di Shenzhen dalam enam bulan pertama, melampaui semua dewan lainnya di pasar A-share.
Pasar STAR di Bursa Efek Shanghai, yang mencakup perusahaan-perusahaan “teknologi keras” seperti manufaktur chip dan perusahaan biomedis, melaporkan 41 IPO pada periode yang sama.
Bursa Efek Beijing, yang diperkirakan akan membina usaha kecil dan menengah yang berteknologi maju, menerima 41 IPO pada semester pertama tahun ini, naik 116 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan demikian, total dana IPO di dewan ini meningkat 169 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 7,8 miliar yuan.
Lai Chee Kong, mitra asuransi EY, mengatakan aktivitas IPO akan tetap tinggi pada paruh kedua tahun ini berkat stabilisasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan lebih banyak paket stimulus ekonomi yang sedang direncanakan.
Dengan diterapkannya mekanisme IPO berbasis registrasi di pasar saham A, maka proses pencatatan dan sistem delisting akan diatur lebih lanjut. Daya saing perusahaan akan menjadi standar utama di pasar modal, dan perusahaan yang kurang memenuhi syarat akan semakin tersingkir. Perusahaan dengan spesialisasi teknologi akan menjadi mayoritas dalam listing di masa depan, katanya.