22 September 2022
BEIJING, NEW YORK – Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada hari Selasa menegaskan kembali kesediaan Tiongkok untuk berdiri teguh bersama negara-negara berkembang untuk melaksanakan inisiatif pembangunan global dengan upaya sekuat tenaga, dengan mengatakan bahwa tidak ada negara yang bisa tertinggal dalam perjalanan menuju pembangunan.
Pernyataan itu disampaikan Wang saat memimpin pertemuan tingkat menteri Kelompok Sahabat GDI di New York di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB. GDI pertama kali disampaikan oleh Presiden Xi Jinping dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada 21 September tahun lalu.
Pada tahun sejak diluncurkan, inisiatif ini telah mendapat dukungan dari lebih dari 100 negara dan berbagai organisasi internasional, termasuk PBB, dan Group of Friends telah berkembang menjadi 60 negara anggota, kata Wang.
Pada saat kritis ketika negara-negara berkembang menghadapi tantangan serius dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, Wang menyerukan upaya yang lebih besar untuk mendukung inisiatif yang bertujuan mendukung negara-negara berkembang dalam pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, respons terhadap COVID-19, perubahan iklim dan isu-isu lainnya. .
Wang mengatakan bahwa Tiongkok telah bekerja sama dengan mitra internasional untuk menerapkan GDI dengan menyiapkan platform kerja sama, meningkatkan pengumpulan sumber daya, dan mengatasi tantangan mendesak yang dihadapi negara-negara berkembang.
Sebuah pusat kerja sama telah dibentuk antara Tiongkok dan negara-negara kepulauan Pasifik untuk menangani perubahan iklim, dan Tiongkok telah berpartisipasi dalam produksi bersama vaksin COVID-19 dengan 13 negara, termasuk sembilan dari Kelompok Sahabat GDI, katanya.
Kelompok Teman juga baru-baru ini menyampaikan seruan kolektif di Majelis Umum PBB agar komunitas internasional memberikan tanggapan kolektif terhadap krisis pangan global.
Wang mengatakan bahwa Tiongkok, negara yang pertama kali mengusulkan GDI dan merupakan negara berkembang terbesar di dunia, akan semakin memperkuat sinergi strategisnya dengan lembaga-lembaga pembangunan PBB dan mengambil serangkaian langkah baru untuk mencapai Agenda PBB 2030 untuk pembangunan berkelanjutan.
Langkah-langkah ini termasuk peluncuran 50 proyek yang berfokus pada kerja sama pragmatis di berbagai bidang seperti pengentasan kemiskinan dan industrialisasi, kampanye khusus untuk mempromosikan produksi pangan dan proposal untuk membentuk liga global yang berfokus pada pendidikan digital, katanya.
Upaya global bersama diperlukan untuk mempromosikan GDI, kata Wang, dan diharapkan negara-negara maju akan berpartisipasi dalam proyek-proyek GDI dan memperluas bantuan mereka ke negara-negara berkembang, terutama ke negara-negara kurang berkembang dan kepulauan kecil.
Wang juga menyampaikan harapannya agar organisasi internasional dan regional seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia akan terlibat aktif dalam kerja sama GDI dan memberikan dukungan keuangan yang lebih besar kepada negara-negara berkembang.
Dalam pesan video yang dikirimkan ke pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan pentingnya solidaritas dan pembaruan multilateralisme di tengah berbagai krisis, termasuk pandemi COVID-19, darurat iklim, meningkatnya jumlah orang miskin dan kelaparan, serta meningkatnya kerusuhan sosial. .
“Inisiatif pembangunan global yang holistik merupakan kontribusi berharga untuk mengatasi tantangan bersama dan mempercepat transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para menteri luar negeri dari hampir 40 negara, perwakilan tetap negara-negara anggota kelompok tersebut untuk PBB dan kepala berbagai lembaga PBB.