Semua mata akan tertuju pada Pengadilan Distrik Den Haag di Kompleks Peradilan Schiphol (JCS) di Badhoevedorp ketika proses pidana terhadap empat pria yang dituduh menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 dimulai.
MH17 dilaporkan ditembak jatuh oleh rudal BUK saat terbang di atas wilayah timur Ukraina yang dilanda konflik.
Seluruh penumpang yang berjumlah 298 orang, terdiri dari 43 warga Malaysia, 193 warga negara Belanda, dan 27 warga Australia, tewas.
Anggota media Malaysia yang hadir untuk meliput dimulainya persidangan diberi pengarahan oleh sekretaris pers hakim, Yolande Wijnnobel, tentang apa yang diharapkan pada dimulainya persidangan yang sangat dinanti-nantikan tersebut.
Sidang akan dimulai hari ini pukul 10.00 (17.00 waktu Malaysia).
Berikut sekilas apa yang akan terjadi di awal uji coba.
Terdakwa adalah Igor Girkin dari Rusia, Sergey Dubinsky dan Oleg Pulatov, serta Leonid Kharchenko dari Ukraina.
Apakah mereka akan hadir di pengadilan atau hanya kuasa hukumnya saja yang hadir, atau diadili secara in-absentia, baru diketahui pada hari itu juga.
Menurut Wijnnobel, dua orang pengacara akan mewakili salah satu tersangka.
Namun, dia mengaku belum bisa mengungkap nama pengacara dan terdakwa.
“Ini adalah kasus pidana Belanda yang diajukan ke pengadilan Belanda dan hanya pengacara Belanda yang dapat mewakili terdakwa di sini,” katanya.
Sidang akan diadakan di Pengadilan Distrik Den Haag, fasilitas keamanan tinggi di JCS, di sebelah Bandara Internasional Schiphol.
Persidangan akan disiarkan langsung di situs www.courtMH17.com dalam bahasa Inggris dan Belanda pada semua tanggal sidang.
Pengadilan menetapkan 25 minggu untuk persidangan. Tanggalnya adalah 9-13 Maret, 23-27 Maret, 8 Juni hingga 3 Juli, dan 31 Agustus hingga 13 November.
Untuk tahun 2021, sidang ditetapkan mulai 1 Februari hingga 26 Maret.
Sebuah pusat media dibangun di luar gedung beton untuk menampung lebih dari 400 jurnalis dari seluruh dunia.
Tiga hakim akan memimpin persidangan dengan dua hakim lainnya bertindak sebagai cadangan.
Wijnnobel mengatakan permulaan persidangan pada awalnya mungkin bersifat prosedural.
“Hakim ketua akan memperkenalkan dulu majelis hakim, melihat siapa saja yang hadir di persidangan, apakah ada pengacara yang akan mewakili tersangka, apakah tersangka sendiri hadir di persidangan, apakah ada anggota keluarga yang hadir dan mengetahui apa maksudnya.
“Hakim juga akan memeriksa sejauh mana kelengkapan berkas perkara. Dia akan menanyakan apakah kegiatan investigasi lebih lanjut sedang berlangsung, dia juga akan menemui pengacara pembela dan menanyakan apakah mereka memiliki kesempatan untuk membaca berkas kasus karena dokumennya sangat banyak.
“Dan dia akan menanyakan lebih lanjut kepada pembela apakah mereka memiliki keinginan atau permintaan lebih lanjut. Jadi akan prosedural dulu,” ujarnya.
“Jika tidak ada pengacara yang hadir untuk tiga tersangka lainnya, pengadilan akan fokus pada apakah para tersangka dipanggil dengan benar ke persidangan dan apakah masuk akal untuk percaya bahwa para tersangka mengetahui persidangan akan dimulai pada hari Senin.
“Jika pengadilan memutuskan, ya, para tersangka pasti sudah mengetahui bahwa ini adalah permulaan persidangan, maka pengadilan akan melanjutkan… melanjutkan tanpa kehadiran mereka, dan dalam hal ini akan menjadi persidangan in absensia,” dia dikatakan.
Terkait saksi yang akan dipanggil dalam persidangan, Wijnnobel menjelaskan, hakim hanya akan melakukan hal tersebut jika mereka benar-benar mempelajari berkas perkara dan mendengarkan pokok perkara.
Dia juga mengatakan bahwa anggota keluarga akan diizinkan untuk berbicara dan meminta kompensasi selama persidangan, dan menambahkan bahwa mereka dapat berbicara di pengadilan secara lisan atau menyampaikan penilaian dampak secara tertulis.
“Anggota keluarga dipersilahkan menghadiri persidangan, tapi kalau tidak hadir bisa (masih) terlibat. Mereka dapat mengajukan tuntutan ganti rugi dan menyatakan kerugian yang diderita serta jumlah kerugian yang diminta.
“Pengadilan akan meluangkan waktu untuk meninjau pernyataan mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa menurut sistem hukum Belanda, anggota keluarga biasanya hanya diperbolehkan berbicara di pengadilan setelah pengadilan mendengarkan pokok permasalahannya.
“Namun, karena tidak wajib, hakim dapat, berdasarkan pertimbangannya sendiri, memutuskan untuk melakukan satu hal sebelum melakukan hal lain atau mengizinkan sesuatu dilakukan pada bagian awal perkara,” katanya.
Sementara itu, pakar hukum internasional Stephanie van den Berg mengatakan Pengadilan Negeri Den Haag merupakan salah satu dari 11 pengadilan negeri di Belanda, serupa dengan pengadilan tingkat rendah di Malaysia dengan kemungkinan mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi. —Bernama