11 Maret 2022

BEIJING – Wang Rongrong telah menjadi pemain Opera Peking selama lebih dari 40 tahun dan mengatakan dia masih menyukai bentuk seni ini dan terus mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang keindahannya.

Pada Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret, pemain veteran ini tampil di Chang’an Grand Theatre di Beijing, sebuah tempat ikonik di mana pertunjukan Opera Peking telah dipentaskan sejak tahun 1930-an, untuk menyampaikan ceramah yang mengulas kariernya dan memperkenalkan bentuk seni tersebut kepada penonton yang lebih muda. dengan menampilkan cuplikan dari karya klasik hingga musik yang dibawakan oleh orkestra dari Perusahaan Teater Jingju di Beijing.

Dengan kombinasi nyanyian, tarian, akrobat dan seni bela diri, Opera Peking, atau jingju, memiliki sejarah yang membentang lebih dari 200 tahun. Pada tahun 2010, UNESCO mendeklarasikannya sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Seperti banyak bentuk seni tradisional lainnya, seni ini telah tertantang oleh hiburan kontemporer dan kehilangan penontonnya, terutama generasi muda.

Wang Xiaoli, Liu Mingzhe dan Zhao Shikang, semuanya adalah murid Wang Rongrong, menampilkan cuplikan dari karya klasik Opera Peking di acara tersebut. (Foto oleh Zou Hong/China Daily)

Wang (61) telah tampil bersama Perusahaan Teater Jingju di Beijing sejak tahun 1978, setelah lulus dari Akademi Nasional Seni Teater Tiongkok. Dia adalah pewaris gaya pertunjukan Opera Peking Zhang Junqiu (1920-97), seorang aktor Opera Peking terkenal yang terkenal dengan karyanya Danperan (peran perempuan).

Ketika perempuan dilarang tampil di atas panggung pada zaman dahulu, laki-laki mengambil peran perempuan, yang dikenal sebagai di gigi. Paling terkenal di gigi senimannya adalah Mei Lanfang, Shang Xiaoyun, Cheng Yanqiu dan Xun Huisheng.

“Peran yang paling sering saya mainkan adalah wanita anggun, begitulah kami menyebutnya qingyi, peran utama dalam pertunjukan Opera Peking. Dari gerakan mata hingga tangan, semua gerakan yang kami lakukan di atas panggung memiliki maknanya masing-masing, untuk menggambarkan peran dan mengekspresikan emosi para peran,” kata Wang sambil mendemonstrasikan beberapa gerakan untuk mengekspresikan emosi berbeda dari para peran tersebut, seperti kegembiraan sebelum bertemu kekasihnya dan kemarahan sebelum dia menghadapi suaminya yang mengkhianatinya.

“Butuh kerja keras bertahun-tahun untuk menguasai keterampilan tersebut, yang membuat bentuk seni ini sangat sulit dipelajari,” tambah Wang.

Acara ini mengawali proyek baru yang diluncurkan oleh Beijing Overseas Cultural Exchanges Center dan Beijing Poly Forbidden City Theatre Management Co Ltd, yang merayakan bentuk seni kuno dengan mengundang seniman veteran untuk berbagi cerita dan pandangan mereka tentang Opera Peking sepanjang tahun.

taruhan bola online

By gacor88