30 Mei 2023
SEOUL – Presiden Yoon Suk Yeol bertemu dengan para pemimpin dari lima negara kepulauan Pasifik pada hari Minggu dalam pertemuan puncak pertama yang diselenggarakan oleh presiden Korea Selatan di Seoul untuk membahas cara-cara meningkatkan keamanan regional dan kemitraan dalam pengembangan sumber daya.
Kaki Minggu KTT Korea-Pasifik dihadiri oleh Presiden Taneti Maamau dari Kiribati, Perdana Menteri Siaosi Sovaleni dari Tonga, Perdana Menteri Kausea Natano dari Tuvalu, Perdana Menteri Ismael Kalsakau dari Vanuatu dan Perdana Menteri James Marape dari Papua Nugini.
Yoon menyambut kelima pemimpin itu dalam serangkaian pertemuan puncak yang diadakan di Cheong Wa Dae di pusat kota Seoul pada hari Minggu, dan kemudian jamuan yang diselenggarakan oleh pasangan presiden.
Kantor kepresidenan mengatakan dalam siaran pers bahwa Yoon dan para pemimpin menyambut KTT hari Minggu sebagai “meningkatkan tingkat dialog” antara Seoul dan kawasan Pasifik.
Yoon mengatakan kepada para pemimpin bahwa putaran KTT “dibangun di atas hubungan lebih dari setengah abad” antara masing-masing negara, kata pernyataan itu. Presiden menyerukan perluasan kerja sama dalam mengatasi perubahan iklim dan tantangan mendesak lainnya, serta mempromosikan tujuan bersama seperti keamanan kesehatan.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari strategi Indo-Pasifik yang diluncurkan tahun lalu di bawah pemerintahan Yoon, yang menguraikan pengembangan lebih lanjut kemitraan dengan negara-negara kepulauan Pasifik berdasarkan nilai-nilai demokrasi bersama. Baik China maupun AS telah berusaha merayu negara-negara pulau Pasifik yang kaya sumber daya.
Juru bicara kepresidenan Lee Do-woon mengatakan kepada wartawan: “Presiden Yoon menunjukkan komitmen dan kontribusi kami kepada negara-negara kepulauan Pasifik dengan mengadakan pertemuan bilateral berturut-turut dengan para pemimpin 10 negara kepulauan Pasifik, yang pertama dari jenisnya dalam sejarah.”
Juru bicara menambahkan bahwa inisiatif ini akan menjadi landasan bagi kerja sama bilateral di masa depan dengan masing-masing negara.
Kantor kepresidenan mengatakan Yoon membahas peningkatan kerja sama dalam penangkapan ikan yang aman dengan Maamau dari Kiribati dan berterima kasih kepada Sovaleni dari Tonga atas keberhasilan evakuasi penduduk Korea di sana selama letusan gunung berapi pada Januari tahun lalu. Bersama Natano dari Tuvalu, dia berbicara tentang upaya yang meluas untuk melawan kenaikan permukaan air laut di sana. Ia juga menyampaikan apresiasi yang mendalam atas tekad yang ditunjukkan oleh Kalsakau Vanuatu untuk membawa perubahan iklim ke Mahkamah Internasional. Ia menyinggung perkembangan hubungan ekonomi dengan Papua Nugini yang volume perdagangannya dengan Korea meningkat 2,4 kali lipat tahun lalu.
Setelah KTT hari Minggu, Yoon melanjutkan pembicaraan puncak dengan negara-negara kepulauan Pasifik pada hari Senin. Para pemimpin yang ditemui Yoon adalah Perdana Menteri Mark Brown dari Kepulauan Cook, Presiden David Kabua dari Kepulauan Marshall, Perdana Menteri Manasseh Sogavare dari Kepulauan Solomon, Perdana Menteri Dalton Tagelagi dari Niue dan Presiden Surangel Whipps Jr. dari Palau.
Pada KTT tersebut, para pemimpin mengadopsi sebuah deklarasi yang menguraikan komitmen mereka untuk membangun kemitraan yang erat antara negara-negara untuk mengadvokasi nilai-nilai bersama dan bekerja sama demi kemakmuran dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
Di sela-sela KTT pertama Seoul dengan negara-negara kepulauan Pasifik, Korea Selatan menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Niue. Negara berpenduduk sekitar 1.600 jiwa itu menjadi negara ke-192 yang menjalin hubungan diplomatik dengan Korea Selatan, menurut kementerian luar negeri. Niue bukan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa tetapi anggota aktif UNESCO dan Organisasi Kesehatan Dunia, tambah kementerian itu.
Juga pada hari Senin, Ibu Negara Kim Keon Hee mengundang pasangan para pemimpin pulau Pasifik ke acara budaya di Museum Nasional Korea, di mana seniman yang ditunjuk sebagai “harta nasional” menampilkan tarian dan musik tradisional Korea. Ibu negara kemudian menawari mereka makan siang di sebuah kuil Buddha.