10 Mei 2023
DHAKA – Demokrasi dan hak asasi manusia tidak boleh dianggap remeh dan harus dilindungi serta dipelihara oleh seluruh lapisan masyarakat, kata Charles Whiteley, Duta Besar Uni Eropa di Bangladesh, kemarin.
“Harga dari kebebasan adalah kewaspadaan abadi,” katanya pada upacara kembar Hari Eropa dan 50 tahun hubungan diplomatik UE-Bangladesh di sebuah hotel kota.
Dia mengatakan bahwa UE, sebagai mitra lama Bangladesh, tentu menginginkan pemilu yang bebas dan adil tanpa kekerasan apa pun, karena pemilu nasional dijadwalkan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, namun mereka tidak berada di sini untuk “menengahi atau menengahi”. ikut campur” dalam politik di Bangladesh.
“Kami bertemu dan mendengarkan semua partai politik untuk memahami situasinya,” kata Whiteley pada konferensi pers menjelang perayaan tersebut.
Pernyataan tersebut ia sampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan wartawan tentang mengapa negara-negara Barat, termasuk UE, bertemu dengan berbagai partai politik, termasuk Liga Awami yang berkuasa.
Duta Besar UE mengatakan UE dan Bangladesh telah bekerja sama secara erat dalam berbagai isu pembangunan, termasuk peningkatan nilai-nilai demokrasi, tata kelola, perdagangan, perubahan iklim, ketahanan pangan, dan lain-lain. Kini hubungan tersebut berkembang menjadi lebih bersifat politis, regional, dan global.
Dia memuji Bangladesh atas pendiriannya yang jelas terhadap perang di Ukraina dan Indo-Pasifik, dan mengatakan bahwa hal itu jelas menunjukkan bahwa Bangladesh menghormati tatanan internasional dan sistem berbasis aturan, arus navigasi yang bebas, dan laut yang aman.
UE akan bekerja sama lebih erat dalam bidang energi terbarukan dan pembangunan infrastruktur, serta mendukung Bangladesh dalam transisi menuju keluar dari negara-negara berkembang dan dalam krisis Roninga.
UE, yang mengimpor produk senilai $24 miliar dari Bangladesh setiap tahunnya melalui skema preferensial yang disebut GSP, juga ingin memastikan bahwa Bangladesh mendapatkan fasilitas yang sama berdasarkan skema baru GSP Plus setelah kelulusan LDC.
Namun, hal ini akan menghadapi beberapa kondisi yang lebih sulit, termasuk dalam hal korupsi, lingkungan hidup, standar ketenagakerjaan, hak asasi manusia, dan lain-lain.
“Untuk memastikan hal ini berjalan lancar, kami akan memiliki Kamar Dagang Eropa yang mulai beroperasi tahun ini,” tambahnya.
UE dan Bangladesh akan meluncurkan negosiasi perjanjian generasi baru – ‘Perjanjian Kemitraan dan Kerja Sama’ yang akan mencakup semua jenis bidang kebijakan – mulai dari perubahan iklim, energi, keamanan siber, ilmu pengetahuan maritim, teknologi, dan juga perdagangan.
Hadir pula diplomat dari negara-negara UE, antara lain Duta Besar Jerman Achim Tröster, Duta Besar Swedia Alexandra Berg von Linde, Winnie Estrup Petersen, Duta Besar Belanda Anne van Leeuwen, dan Duta Besar Italia Enrico Nunziata.