15 Desember 2021
SINGAPURA – Singapura bersiap menghadapi gelombang Omicron dengan memperkuat rumah sakit dan kemampuan pengujian, sehingga negara tersebut dapat mengatasi lonjakan Covid-19 berikutnya bahkan saat rencana pembukaan kembali berjalan.
Sementara negara belum mendeteksi transmisi komunitas dari varian Omicron, hanya masalah waktu sebelum itu terjadi, Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong mengatakan pada konferensi pers, Selasa (14 Desember).
“Ini kemudian dapat menyebabkan lonjakan kasus lain karena sifat virus Omicron yang sangat menular. Jadi kita perlu mempersiapkan skenario seperti itu.”
Mengingat peningkatan penularan varian baru, tindakan pembedaan vaksinasi akan diperluas ke lebih banyak lokasi mulai 1 Februari.
Pada saat yang sama, lebih banyak orang akan dapat kembali ke tempat kerja mereka, karena 97 persen tenaga kerja Singapura kini telah divaksinasi penuh.
Mulai 1 Januari, hingga 50 persen dari mereka yang dapat bekerja dari rumah akan diizinkan kembali ke kantor, sebagai tantangan untuk menjadikan pekerjaan jarak jauh sebagai default.
Namun, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menghapus konsesi yang memungkinkan orang yang tidak divaksinasi untuk kembali ke tempat kerja jika mereka dinyatakan negatif Covid-19, kata Menteri Keuangan Lawrence Wong.
Sejauh ini, 16 kasus Omicron terdeteksi di Singapura, terdiri dari 14 kasus impor dan dua kasus lokal yang melibatkan petugas pelayanan penumpang bandara.
Varian tersebut telah ditemukan di lebih dari 60 negara di seluruh dunia.
Mr Wong memperingatkan bahwa varian Omicron yang sangat menular dapat menyebabkan gelombang kasus Covid-19 yang berpotensi lebih besar daripada yang disebabkan oleh varian Delta.
Jadi Singapura akan mempertahankan langkah-langkah mengemudi yang aman untuk saat ini, katanya, seraya menambahkan bahwa postur kesehatan masyarakat negara itu secara keseluruhan ditujukan untuk mempersiapkan Omicron.
Untuk bersiap menghadapi lonjakan berikutnya, Singapura membuat rencana untuk meningkatkan kapasitas unit perawatan intensif (ICU) menjadi 500 tempat tidur, kata direktur layanan medis Kenneth Mak. Pihaknya sedang mempelajari apakah peningkatan infrastruktur harus dilakukan di rumah sakit umum untuk mendukungnya, tambahnya.
Kapasitas tempat tidur ICU mencapai sekitar 280 tempat tidur pada akhir Oktober, di puncak gelombang Delta Singapura, dengan rumah sakit siaga untuk meningkatkannya menjadi 350 tempat tidur jika diperlukan.
Satgas multi-kementerian yang menangani Covid-19 telah menguraikan bagaimana mereka juga akan melanjutkan program vaksinasi penguat nasional, memperkuat kapasitas layanan kesehatan, dan mempromosikan pengujian rutin.
Pertama, dokter umum akan berperan lebih besar dalam membantu penanganan pasien Covid-19 yang bisa sembuh di rumah dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.