Aliansi besar dalam pembicaraan pemilihan presiden

10 April 2023

JAKARTA – Partai-partai politik pro-pemerintah mengambil langkah untuk membangun aliansi besar untuk pemilihan presiden tahun 2024, yang jika terealisasi, akan mengubah persaingan menjadi tiga arah seperti yang diperkirakan secara luas.

Aliansi baru tersebut kemungkinan akan menggabungkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN). dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Calon Presiden dan Menteri Pertahanan Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan usai acara buka puasa yang digelar di Markas PAN, kelima parpol tersebut bisa saja bersatu untuk mencalonkan calon presiden pada pemilu mendatang.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo menghadiri pertemuan tersebut. Khususnya, Partai NasDem, yang mendukung pencalonan tokoh oposisi Anies Baswedan sebagai presiden, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang memiliki cukup kursi di legislatif untuk maju sendiri pada pemilihan presiden tahun 2024. absen.

Prabowo mengatakan kelima parpol yang diwakili dalam acara buka puasa di Markas PAN itu sependapat dan sepakat untuk bekerja sama. Jika aliansi tersebut terkonfirmasi, maka Prabowo mengatakan bahwa pihaknya dapat mendukung pasangan yang didukung oleh Presiden Jokowi, yang ditanggapi oleh Jokowi dengan mengatakan bahwa koalisi antara KIB dan KIR adalah pasangan yang baik, meskipun hal tersebut masih bergantung pada pimpinan partai untuk memutuskan. .

Menanggapi langkah tersebut, politisi dari Partai Demokrat mengklaim bahwa mereka telah dibujuk oleh para eksekutif dari partai pro-pemerintah untuk bergabung dengan aliansi tersebut. Permintaan serupa disampaikan Prabowo saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Januari lalu. Namun AHY menolak tawaran tersebut dan memilih mendukung Anies.

Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pendekatan itu tidak akan berhasil karena partai tersebut dan Koalisi Perubahan, yang juga mencakup NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tetap teguh pada pencalonan Anies. Menurut Herzaky, kesolidan itu terlihat dari terbentuknya tim kecil yang bertugas mencari cawapres Anies. Tim sudah memiliki kandidat terpilih, namun keputusan akhir ada di tangan mantan Gubernur Jakarta itu.

Gagasan pembentukan aliansi besar itu sebelumnya dilontarkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri acara buka puasa di markas NasDem pekan lalu.

Dengan asumsi aliansi besar lima partai tidak runtuh, maka Pilpres 2024 akan memperebutkan tiga tiket. Dari ketiganya, Anies semakin dekat dengan pencalonan dengan dukungan Koalisi Perubahan. PDI-P, meski sudah memenuhi ambang batas presiden, menolak mengumumkan pasangannya terlalu cepat. Namun tekanan meningkat agar mereka mencalonkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pekerjaan sulit menunggu aliansi besar di masa depan untuk mencapai kesepakatan mengenai calon presiden dan wakil presiden. Meskipun KIB masih belum mengetahui pilihan terbaik mereka dalam pemilihan presiden, KIR belum menemukan titik temu mengenai pencalonan Prabowo oleh Gerindra.

Apalagi

Partai Demokrat nampaknya tidak terpengaruh dengan terbentuknya aliansi besar tersebut. Ketua Bidang Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan Partai, Herman Khaeron, mengatakan partai mengapresiasi manuver tersebut sebagai praktik yang lumrah dan sah. Meski demikian, Herman yakin Koalisi Perubahan akan tetap teguh mencalonkan Anies.

Demikian pula, PDI-P juga membagi dua sen mereka untuk aliansi besar tersebut. Said Abudillah, Ketua Umum PDI-P, mengingatkan, besarnya aliansi tidak membenarkan kemenangan pada pemilu 2024 karena pemilih akan melihat angkanya. Meski demikian, ia menambahkan, PDI Perjuangan siap bergabung dalam aliansi tersebut jika ada tawaran. Ketua DPR Puan Maharani yang merupakan putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pun menyatakan dukungannya terhadap aliansi akbar asalkan semua memiliki satu visi dan misi.

Sekitar waktu yang sama, rumor pembubaran KIB sempat santer terdengar setelah Ketua PKB Muhaimin Iskandar meramalkan Golkar akan segera bergabung dengan KIR. Spekulasi tersebut bukannya tidak berdasar, apalagi KIB belum menetapkan calon presiden pilihannya. Muhaimin menilai ada keretakan di tubuh KIB karena Ketua PAN Zulkifli Hasan secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Ganjar mencalonkan diri sebagai presiden meski Golkar bersikeras mencalonkan Airlangga.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, Golkar tidak akan rugi banyak jika KIB dibubarkan karena mereka akan mudah diterima di KIR atau Koalisi Perubahan, apalagi jika salah satu aliansinya anggota Golkar bisa mencalonkan diri sebagai wakil. calon presiden.

Apa yang kami dengar

Sumber di Golkar menyebutkan, ide aliansi akbar muncul untuk mendukung calon presiden yang akan didukung Presiden Jokowi untuk melawan aliansi pendukung Anies.

Salah satu sumber juga mengatakan, aliansi besar tersebut akan menggantikan KIB yang sudah kehilangan relevansinya. Awalnya, KIB dibentuk sebagai sekoci bagi Ganjar yang prospek majunya belum menentu karena Megawati ngotot mencalonkan putrinya, Puan. Namun, ketika dukungan terhadap Ganjar semakin kuat di tubuh PDI-P, para pemimpin KIB harus mencari strategi lain agar tetap relevan. Lebih lanjut, sumber itu menambahkan, “ketiga partai di KIB tersebut belum memiliki calon yang layak mencalonkan diri sebagai cawapres Ganjar.”

Sumber tersebut mengatakan aliansi besar tersebut juga dirancang untuk meningkatkan tekanan terhadap Megawati, yang belum menunjukkan tanda-tanda mendukung calon presiden dari PDI-P. “Megawati tidak fleksibel dalam berkomunikasi dengan orang lain, sehingga Jokowi menggunakan kartu aliansi besar untuk segera mengumumkan calonnya,” kata sumber itu.

Bagi Jokowi, pembentukan aliansi besar tersebut bertujuan untuk memastikan dirinya mendapat dukungan politik dari banyak partai, tidak hanya PDI-P. Sumber di kalangan Jokowi menyebut presiden sangat kecewa dengan manuver PDI Perjuangan yang mengakibatkan Indonesia kehilangan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023.

Penafian

Konten ini disediakan oleh Tenggara Strategics bekerja sama dengan The Jakarta Post untuk menyajikan analisis terkini yang komprehensif dan andal mengenai lanskap politik dan bisnis Indonesia. Akses edisi terbaru Tenggara Backgrounder untuk membaca artikel di bawah ini:

Politik

1.PDI-P, Ganjar pintar dari jebolan sepak bola U-20

2. Kasus suap Kementerian Keuangan tak ada habisnya, berikutnya adalah penyelidikan dalam negeri

3. Polri, TNI jalani rotasi jelang pemilu 2024

Bisnis dan ekonomi

1. Mantan petugas pajak Rafael Alun didakwa korupsi karena kepatuhan pajak yang merosot

2. Kecelakaan kebakaran yang berulang segera dilakukan penyelidikan terhadap fasilitas Pertamina

3. Pemerintah menerapkan pengurangan PPN untuk meningkatkan permintaan mobil listrik

4. Efek Ramadhan meningkatkan laju inflasi di bulan April setelah pelonggaran di bulan Maret

judi bola terpercaya

By gacor88