22 November 2022
JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan 5,6 skala Richter melanda Jawa Barat pada hari Senin, mengirimkan getaran hingga ke Jakarta, menewaskan puluhan orang, melukai ratusan lainnya dan merusak sejumlah bangunan.
Getaran kuat yang berlangsung selama 10 hingga 15 detik membuat masyarakat panik meninggalkan rumah mereka di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hanya 10 km dari pusat gempa yang terjadi pada pukul 13.21 waktu setempat (14.21 waktu Singapura).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jumlah korban tewas bertambah menjadi 162 orang dan lebih dari 13.000 orang mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) mengatakan pada Senin malam bahwa 25 orang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan 40 anak termasuk di antara korban tewas, sementara sedikitnya 700 orang luka-luka, banyak di antaranya patah tulang akibat tertimpa puing-puing.
Lebih dari 2.270 rumah rusak, satu pesantren, satu rumah sakit, dan tiga fasilitas pendidikan.
Longsor pasca gempa menyebabkan sejumlah mobil tertimbun dan tersumbat di jalan provinsi di wilayah Cianjur. Listrik padam di beberapa wilayah.
“Banyak jalan yang ditutup sehingga mobil dan sepeda motor tidak bisa lewat. Kepala desa di Cianjur melaporkan bahwa mereka membutuhkan alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan rusak dan longsor,” kata Pak Herman.
Tayangan televisi menunjukkan orang-orang dan anak-anak panik ketika mereka turun ke jalan, beberapa di antaranya menangis dan mengeluarkan darah karena cedera kepala. Korban terlihat dirawat di parkiran RSUD Dr Hafiz Cianjur.
Jajang, 51 tahun, warga Cianjur, yang seperti kebanyakan orang Indonesia hanya memiliki satu nama, mengatakan kepada Kompas.com bahwa dia sedang berada di bengkel mobil saat gempa terjadi. Dia berhasil melarikan diri tepat ketika tembok mulai runtuh.
“Tanpa peringatan, saya merasakan bangunan itu berguncang sedikit dan mulai runtuh,” katanya. “Saya mengendarai sepeda motor ke pusat kesehatan dengan wajah berlumuran darah.”
Warga Ai Rohmah (47) mengatakan kepada portal berita yang sama bahwa dia terjebak di rumahnya oleh lemari es dan batu bata yang jatuh, dan harus diselamatkan oleh tetangganya.
Mayor Jenderal Suharyanto, Kepala BNPB, mengatakan kepada media sebelumnya: “Kami terus memperbarui angka-angka dan jumlah korban diperkirakan akan meningkat.”
Beberapa wilayah di Cianjur masih terisolasi akibat longsor.
Gempa susulan juga terasa di sekitar kabupaten Jawa Barat, antara lain Sukabumi, Bogor, dan Bandung, serta di ibu kota Jakarta sekitar 100 km ke arah utara. Getaran dengan intensitas lebih rendah masih terasa di wilayah tersebut pada Senin malam, kata pihak berwenang.
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik yang aktif secara geologis dan sering dilanda gempa bumi.