4 Januari 2023
JAIPUR – Presiden Droupadi Murmu mengatakan pada hari Selasa bahwa demokrasi India masih hidup dan terbesar di dunia.
Setelah meresmikan Taman Konstitusi di Raj Bhawan di sini, Presiden berkata, “Konstitusi kita adalah landasan demokrasi yang besar ini.”
Memberikan penghormatan yang sebesar-besarnya kepada para arsitek Konstitusi India atas nama bangsa yang bersyukur, Presiden mengatakan bahwa dengan berpartisipasi dalam fungsi tersebut, beliau mendapat kesempatan untuk memberikan penghormatan kepada penanda-penanda Konstitusi.
Presiden Murmu mengapresiasi para seniman yang tampil pada acara peresmian tersebut karena secara artistik menggambarkan perjalanan bersejarah tiga tahun pembuatan Konstitusi yang ditampilkan di Taman. Dia mengatakan bahwa babak utama sejarah modern India dipresentasikan di Taman Konstitusi melalui lukisan, patung, dan bentuk seni lainnya yang elegan.
Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa para perumus konstitusi India menciptakan buku hukum yang komprehensif dengan kepekaan terhadap setiap lapisan masyarakat dan kesadaran terhadap setiap tingkat demokrasi dan setiap aspek pemerintahan.
Para pembuat konstitusi yang visioner memahami dengan jelas hak generasi mendatang untuk menciptakan sistem sesuai dengan kebutuhan mereka, jelasnya.
“Oleh karena itu, ketentuan-ketentuan Amandemen UUD juga dimasukkan dalam UUD itu sendiri. Sebanyak 105 amandemen telah dilakukan sejauh ini. Oleh karena itu, Konstitusi kita adalah dokumen hidup yang sepenuhnya mampu mengadopsi dan menggabungkan perubahan harapan dan aspirasi masyarakat dari waktu ke waktu,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Murmu secara virtual meresmikan sistem transmisi Zona Tenaga Surya di Rajasthan dan meletakkan dasar bagi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bikaner 1000 MW milik SJVN Limited.
Kemudian, Presiden Murmu bertemu dengan perwakilan komunitas suku Saharia dan Kathodi di Raj Bhavan. Selama berinteraksi dengan mereka, dia menanyakan masalah sehari-hari mereka. Ia mengimbau masyarakat suku untuk tidak menikahkan anak di usia dini dan lebih memperhatikan pendidikan anak perempuan serta menjadikan mereka mandiri.
Presiden mengimbau masyarakat suku Saharia dan Kathodi untuk lebih mendidik anak-anaknya dan menjadikan mereka mandiri. Dia mengatakan anak-anak perempuan perlu belajar lebih banyak lagi karena hal ini akan memberi mereka kesempatan untuk maju dalam kehidupan.
Atas kontribusi masyarakat suku terhadap konservasi air, hutan, dan lahan, ia mengimbau agar bekerja keras dan menginspirasi generasi muda untuk memperindah kehidupan dengan memiliki keterikatan pada tenaga kerja.