22 April 2022
NEW DELHI – Ada peluang bagi kita untuk memperdalam kemitraan keamanan dan pertahanan. Ketika Inggris condong ke arah Indo-Pasifik, kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson setibanya di India hari ini.
Perdana Menteri Inggris tiba di Ahmedabad hari ini dalam kunjungan resmi dua hari ke India. Kunjungan tersebut direncanakan pada Januari 2021, namun batal terlaksana karena pandemi Corona.
Perdana Menteri Inggris akan mendorong investasi yang menciptakan lapangan kerja. Dia juga akan mencoba meyakinkan Perdana Menteri Narendra Modi untuk memihak Barat melawan Rusia. India abstain dalam pemungutan suara di PBB bulan lalu, dan mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Meskipun India adalah anggota Quad, India masih berdagang dengan Rusia.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memulai kunjungan dua harinya ke India dari Gujarat. Fokus kunjungannya adalah memperkuat hubungan bilateral di bidang pertahanan, keamanan dan perdagangan. Johnson mendarat di Ahmedabad dan menerima sambutan yang luar biasa. Selama kunjungannya ke Sabarmati Ashram, Ketua Menteri Gujarat Bhupesh Patel menemaninya.
Johnson bertemu dengan Ketua Grup Adani Gautam Adani di Ahmedabad. Di Twitter, Adani menulis: “Saya merasa terhormat menjadi tuan rumah bagi Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris pertama yang mengunjungi Gujarat, di Markas Besar Adani. Bersemangat untuk mendukung agenda iklim dan keberlanjutan dengan fokus pada energi terbarukan, H2 hijau, dan energi baru. Juga akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Inggris untuk menciptakan teknologi pertahanan dan kedirgantaraan.” Johnson juga mengunjungi pabrik JCB bersama Ketua Menteri Gujarat Bhupendra Patel.
Johnson mengatakan dia berharap Inggris akan menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas lainnya dengan India pada akhir tahun ini. Perusahaan-perusahaan Inggris dan India akan mengumumkan kesepakatan investasi dan ekspor senilai lebih dari £1 miliar, mulai dari rekayasa perangkat lunak hingga kesehatan.
Johnson mengunjungi New Delhi pada hari Jumat untuk melakukan pembicaraan dengan Modi, di mana kedua pemimpin akan membahas kemitraan pertahanan baru dan perjanjian perdagangan bebas. Hal itu sudah menjadi landasan dan kedua negara mendiskusikannya selama beberapa bulan terakhir. Ia juga akan membahas skenario keamanan di Indo-Pasifik, yang merupakan kekhawatiran terbesar Inggris di kawasan tersebut.
Boris Johnson telah menunjukkan kesediaannya untuk melakukan produksi bersama perangkat keras militer sejalan dengan visi Modi untuk menjadikan India sebagai pusat manufaktur pertahanan. Dia juga kemungkinan akan mengumumkan investasi dan kolaborasi baru di bidang sains, kesehatan, dan teknologi.
Johnson kemungkinan akan menekankan perjanjian perdagangan bebas, yang diharapkan Inggris dapat dicapai sebagai bagian dari strategi pasca-Brexit. Kesepakatan perdagangan seperti itu dapat meningkatkan total perdagangan Inggris hingga £28 miliar ($36,5 miliar) per tahun pada tahun 2035.