21 Januari 2022
PHNOM PENH – Komite Nasional Vaksinasi Covid 19 terus mendorong peningkatan vaksinasi di rumah bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil dan tidak dapat mengakses lokasi yang ditentukan. Panitia juga mengingatkan tim medis untuk memastikan vaksin diberikan dengan benar, agar vaksin tidak rusak atau terbuang percuma.
Atau Vandine, juru bicara Kementerian Kesehatan dan ketua komite, mengatakan dia telah menginstruksikan pemerintah provinsi serta departemen kesehatan di seluruh negeri untuk memberikan vaksin di rumah bagi mereka yang tidak memiliki akses ke lokasi yang ditentukan.
“Kami mempunyai rencana untuk menggelar lokasi vaksinasi, namun kami akan mempersiapkan rencana tersebut lebih detail setelah kami mengetahui situasi sebenarnya. Kami telah mendorong departemen kesehatan untuk memberikan vaksin kepada mereka yang tidak dapat mengunjungi lokasi vaksinasi, dan hal ini telah dilakukan sejak tahun lalu,” katanya pada tanggal 18 Januari saat berkunjung ke lokasi vaksinasi di Provinsi Takeo.
Vandine mengatakan kampanye vaksinasi bisa dilakukan dengan cepat, namun hal ini bergantung pada mobilisasi masyarakat untuk bisa melakukan vaksinasi, dan timnya akan melihat kemajuan di setiap provinsi.
“Jika mobilisasi masyarakat untuk divaksinasi sulit, kami akan melakukan studi kelayakan untuk melakukan vaksinasi di setiap desa atau komune. Kita perlu tahu bahwa masyarakat akan siap untuk disuntik karena begitu dibuka, itu perlu digunakan,” ujarnya.
Selama inspeksinya di fasilitas tersebut, Vandine juga meminta pemerintah provinsi Takeo untuk bekerja sama dengan pabrik untuk mengatur vaksinasi bagi para pekerja.
“Saya telah meminta departemen kesehatan provinsi untuk mengatur tim medis untuk mengunjungi pabrik secara langsung, yang merupakan langkah menuju cakupan yang komprehensif,” katanya.
Pemerintah kota Donkeo di Provinsi Takeo telah membentuk tim untuk memvaksinasi siswa secara langsung di sekolah ketika siswa memenuhi syarat untuk mendapatkan ‘dosis booster’ pertama mereka.
Pada upacara pembukaan Forum Pariwisata ASEAN di Provinsi Preah Sihanouk pada tanggal 18 Januari, Perdana Menteri Hun Sen mengumumkan dukungannya kepada mitranya dari Spanyol, yang menyerukan agar Covid 19 dikenali sebagai flu biasa.
“Saya mendukung evolusi hidup dengan Covid-19, namun kita semua harus berhati-hati dan mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyakit ini, meskipun penyakit tersebut dianggap sebagai flu biasa,” ujarnya.
Hun Sen mengatakan vaksinasi adalah bagian penting dari tindakan pertahanan diri yang harus digunakan setiap orang, bersama dengan masker dan mencuci tangan, sebagai bagian dari kehidupan dalam konteks “normal baru”.
Menurut Kementerian Kesehatan, hampir empat juta orang menerima dosis ketiga pada 18 Januari, sementara lebih dari 120,000 orang menerima dosis keempat.