16 Mei 2023
BEIJING – Sebagian besar wilayah Tiongkok diperkirakan akan mengalami gelombang panas pertama tahun ini pada minggu ini, dengan suhu maksimum meningkat hingga 37C di beberapa wilayah, Badan Meteorologi Tiongkok mengatakan pada hari Senin.
Sistem El Nino sedang terjadi di sepanjang garis khatulistiwa di bagian timur Samudera Pasifik, yang dapat mendorong suhu rata-rata global ke rekor tertinggi pada tahun ini atau pada tahun 2024, kata CMA.
Beberapa wilayah, termasuk kota Beijing dan Tianjin, provinsi Hebei dan Henan, serta wilayah otonomi Xinjiang Uygur, diperkirakan mengalami kenaikan suhu di atas 35 derajat Celcius pada hari Selasa dan Rabu. Bagian utara provinsi Shandong diperkirakan mengalami suhu sekitar 37C, menurut peramal cuaca.
Sebagian besar negara mengalami peningkatan suhu maksimum yang pesat, dengan Jinan di provinsi Shandong dan Xingtai di provinsi Hebei mencapai 37C pada hari Senin dan Beijing mencapai 35C pada hari Senin.
Badan Meteorologi Provinsi Shandong mengeluarkan peringatan kuning untuk suhu tinggi pada pukul 06:00 pada hari Senin, yang terendah dalam sistem peringatan tiga tingkat. Di kota Jinan, Dongying dan Zibo, suhu diperkirakan mencapai 37C pada hari Selasa, kata layanan meteorologi.
Dalam rilis berita tanggal 3 Mei, Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan kemungkinan terjadinya El Nino pada paruh kedua tahun ini semakin meningkat, dan peristiwa tersebut akan memicu suhu tinggi di seluruh dunia.
El Nino merupakan fenomena iklim alami yang diawali dengan suhu air permukaan yang luar biasa hangat di Samudera Pasifik khatulistiwa bagian tengah dan timur, yang kemudian berubah secara global. Hal ini terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun, dan satu episode biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan, kata WMO.
Zhou Bing, kepala ahli di Pusat Iklim Nasional, mengatakan: “Terjadinya El Nino pasti akan menyebabkan cuaca dan peristiwa iklim yang tidak normal di suatu wilayah, atau secara global. … El Nino super terakhir terjadi pada musim gugur 2014 hingga musim semi 2016, dengan suhu terpanas sejak tahun 1850.”
El Nino yang kuat dapat meningkatkan curah hujan di Lembah Sungai Yangtze, yang pada gilirannya akan meningkatkan kemungkinan terjadinya musim dingin yang hangat, tambah Zhou.
Beberapa analisis menunjukkan bahwa tahun 2023 atau 2024 kemungkinan besar akan menjadi rekor tahun terpanas di dunia, kata Pusat Iklim Nasional.
Air permukaan di Samudera Pasifik bagian timur memanas dengan cepat, dan situasi air hangat yang terus-menerus dapat menyebabkan iklim tidak normal dalam jangka waktu yang lebih lama, katanya. Beberapa negara di kawasan tropis Pasifik, termasuk Amerika Utara, Asia Timur dan Asia Selatan, akan menjadi negara pertama yang terkena dampak El Nino, tambahnya.