17 Mei 2023
PUTRAJAYA – Tidak ada rencana untuk mengumumkan keadaan darurat untuk saat ini mengingat gelombang panas parah yang sedang berlangsung, pemerintah mengumumkan.
Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan situasinya bisa berubah dan pemerintah akan siap mengeluarkan perintah tersebut.
“Kami telah menerapkan langkah-langkah proaktif dan preventif seperti penyemaian awan untuk mengatasi gelombang panas. Untuk saat ini, menurut kami keadaan darurat tidak perlu diumumkan.
Namun bila perlu, kami akan mengeluarkan Instruksi 20 Dewan Keamanan Nasional untuk keadaan darurat yang diumumkan, katanya usai menggelar rapat Komite Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta, kemarin.
Ahmad Zahid mengatakan kondisi cuaca saat ini akan berlangsung hingga September, dengan suhu diperkirakan meningkat di atas 40°C pada bulan Agustus.
Ketika ditanya apakah keadaan darurat akan diumumkan, dia mengatakan pihak berwenang akan terus melakukan pengawasan ketat.
“Jika akan ada keadaan darurat, kami akan mengumumkannya. Kondisi cuaca dipantau 24 jam sehari secara nasional,” tambahnya.
Koalisi Darurat Iklim Malaysia meminta pemerintah untuk memperlakukan suhu tinggi saat ini sebagai konsekuensi darurat iklim.
Mengenai penyemaian awan, Wakil Perdana Menteri mengatakan hal itu untuk mencegah potensi permasalahan air akibat cuaca panas dan akan dilakukan di tujuh kawasan bendungan yang sudah menunjukkan tanda-tanda surut.
Ini terjadi di Sungai Muda, Sungai Kedah, Sungai Melaka, Sungai Kelantan, Sungai Klang, Sungai Bernam dan Sungai Similajau.
“Angkatan bersenjata dan MetMalaysia akan bekerja sama untuk melakukan latihan tersebut.
“Hal ini akan segera dilakukan agar masyarakat yang sumber airnya berasal dari bendungan tersebut tidak mengalami gangguan air,” ujarnya.
Asosiasi Riset Air dan Energi Malaysia mengatakan bahwa fenomena cuaca El Nino akan segera terjadi, pemerintah harus bertindak sekarang untuk menghindari krisis air, termasuk memeriksa ketinggian air bendungan dan ketersediaan air baku.
Ahmad Zahid mengatakan Komisi Pelayanan Air Nasional (SPAN) ditugaskan untuk bekerja sama dengan operator air dan pemerintah daerah mengenai cara terbaik untuk mendistribusikan air untuk keperluan rumah tangga jika terjadi kekurangan.
Ia juga mengatakan Malaysia akan bekerja sama dengan pihak berwenang di negara tetangganya untuk mengatasi masalah perpeloncoan lintas batas negara.
“Ini untuk memungkinkan kita mengambil langkah-langkah ilmiah awal untuk mengatasi masalah ini,” katanya.
Untuk mengatasi kebakaran hutan, ia mengatakan lebih dari 100 sumur tabung telah dipasang terutama di lahan gambut untuk memadamkan api dengan cepat karena tersedia sumber air di dekatnya.
Ahmad Zahid berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap kondisi cuaca untuk mencegah masalah kesehatan dan memperhatikan penggunaan air.