26 Agustus 2022
KOTA KINABALU – Penduduk desa di distrik Kudat utara Sabah ingin pemerintah negara bagian menghentikan proyek penambangan dan pengolahan pasir silika yang dilakukan di pantai indah dekat desa mereka.
Warga lima desa yakni Kampung Bangau, Andab Bangau, Andab Darat, Kimihang, dan Longgom Kecil mengaku khawatir proyek yang dikelola perusahaan China itu akan merugikan pantai mereka, Pantai Bangau, serta pantai. lingkungan sekitar.
Mohd Mazza Azat, anggota komite aksi yang dibentuk oleh warga desa yang menolak inisiatif tersebut, mengatakan banyak warga desa, yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani, bergantung pada pantai dan laut sebagai sumber pendapatan utama mereka.
Ia mengatakan, pantai tersebut juga dianggap sebagai salah satu permata wisata Kudat, yang terletak sekitar 130 km dari ibu kota Sabah, karena dianggap sebagai pantai tersembunyi.
“Pantai Bangau adalah salah satu pantai terpanjang dan terindah di Sabah,” katanya ketika kami bertemu di lokasi dimana penduduk desa berkumpul membawa plakat untuk memprotes proyek tersebut.
“Kami khawatir proyek ini (termasuk pembangunan pabrik panel surya) akan mengubah air laut yang jernih menjadi air keruh, sehingga merugikan flora dan fauna di daerah tersebut.”
Ia juga mengaku pihak perusahaan atau pihak berwenang tidak pernah menanyakan pendapat warga di lima desa yang berjumlah lebih dari 1.000 orang tersebut mengenai proyek tersebut atau dampaknya terhadap kehidupan mereka.
“Meski perusahaan beroperasi di properti pribadi, proyek tersebut berpotensi berdampak pada area publik di sekitarnya,” kata Mazza.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah Sabah untuk mendengarkan kekhawatiran mereka dan menemukan solusi damai atas penderitaan mereka.
Ia mengatakan, panitia aksi sudah menyampaikan surat kepada Chief Minister’s Department (CMD) yang menyatakan ketidaksenangan dan keberatan mereka terhadap proyek penambangan pasir pada 18 Juni lalu.
Dia menambahkan bahwa mereka diberitahu bahwa CMD telah memperhatikan surat mereka dan kemudian mengirim surat ke Kementerian Pengembangan Industri Sabah pada tanggal 23 Juni meminta Kementerian Pengembangan Industri Sabah untuk mengambil tindakan berikut.
Petisi online bertajuk “Selamatkan Pantai Bangau Kudat” juga diluncurkan di change.org untuk mengumpulkan tanda tangan dari masyarakat.
Sejauh ini, lebih dari 6.800 orang telah menandatangani petisi tersebut.
Saat ditanya, Menteri Pembangunan Industri Sabah Datuk Dr Joachim Gunsalam singkat mengatakan kementeriannya akan menyelidiki masalah tersebut.
Sebelumnya diberitakan, pabrik pengolahan pasir silika dan pembuatan panel surya yang sebelumnya menelan biaya R2 miliar akan dibangun di Sikuati, Kudat.
Proyek ini juga dikatakan akan menciptakan hingga 2.000 lapangan kerja, dan 80% di antaranya ditujukan kepada masyarakat di wilayah tersebut.