27 Februari 2023
ISLAMABAD – Penghitungan suara dimulai ketika pemungutan suara untuk kursi Majelis Nasional NA-193 di Rajanpur berakhir pada hari Minggu.
Kursi NA-193 kosong setelah kematian Sardar Jaffar Khan Leghari dari PTI pada Desember 2022.
Sebanyak 11 kandidat mengikuti pemilihan sela hari ini. Namun, persaingan yang ketat diperkirakan akan terjadi antara Mohsin Leghari dari PTI dan Ammar Leghari dari PML-N.
Sebelumnya, PTI mencalonkan ketuanya Imran Khan sebagai calon. Namun awal bulan ini, mantan perdana menteri tersebut menarik pencalonannya sebagai upaya untuk menghindari kemungkinan diskualifikasi dalam kasus Tyrian White.
Pemungutan suara di Rajanpur dimulai pukul 8 pagi hari ini dan berlanjut hingga pukul 5 sore.
Komisi Pemilihan Umum Pakistan (ECP) mencatat sejumlah besar perempuan hadir di berbagai TPS saat pemungutan suara dimulai. Ia menambahkan bahwa pemilih yang memenuhi kewajiban nasionalnya merupakan perkembangan positif.
Menurut ECP, terdapat 379.204 pemilih terdaftar di daerah pemilihan tersebut, yang terdiri dari 206.497 pemilih laki-laki dan 172.709 pemilih perempuan.
Komisi tersebut mengatakan 237 TPS telah didirikan di daerah pemilihan tersebut. Lebih dari 200 personel Punjab Rangers juga menjalankan tugas sebagai pasukan tanggap cepat, tambahnya.
Dalam video yang dibagikan KPU hari ini, terlihat sejumlah pemilih berkumpul di dalam TPS.
Sementara itu, PML-N dan PTI men-tweet bahwa ada cukup banyak pemilih yang hadir di kamp partai di kota tersebut.
‘Pelanggaran terhadap pemilih’
Kandidat PML-N Ammar Leghari menuduh para ketua umum berperilaku buruk terhadap pemilih di Rajanpur dan pemerintah distrik menolak untuk mendukung mereka.
“Pemerintah tidak mendukung apa yang benar dan adil,” katanya. “Mereka mendukung hal-hal yang salah, bukannya menghentikannya.”
Ammar juga meminta KPU mewaspadai kejadian tersebut.
‘Kami tidak akan terintimidasi’
Dalam pesan video yang dibagikan di Twitter resmi PTI, Mohsin mengklaim ada perbedaan yang “besar” antara kubu PTI dan partai lainnya. Antusiasme dan energi di sini tidak ada bandingannya.
Dia menuduh bahwa sejak pemilu pertama kali diumumkan di Rajanpur, ada upaya untuk memanipulasi pemilih.
“Tetapi meskipun demikian, masyarakat kami tidak terintimidasi, dan tidak menyerah pada tekanan,” klaim Mohsin, mengklaim bahwa pemerintah federal dan provinsi “memberikan banyak tekanan kepada pejabat lokal”.
“Orang-orang dipenjara… tapi tidak ada yang bisa menyurutkan semangat mereka dan ini membuktikan bahwa mereka telah mengidentifikasi diri mereka dengan PTI dan akan membuat Imran Khan menang,” tambahnya.
‘Masalah Keamanan’
Dua hari sebelum pemungutan suara, pemerintah sementara Punjab pada hari Jumat meminta komisi untuk menunda pemilihan sela.
Pemerintah mengatakan bahwa Komisaris Divisi Dera Ghazi Khan telah menyampaikan kekhawatiran keamanan dalam sebuah surat kepada Departemen Dalam Negeri. Komisaris juga telah menulis surat kepada ECP untuk meminta penundaan karena masalah keamanan.
ECP mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa permintaan pemerintah Punjab tidak dapat dipenuhi karena semua pengaturan untuk pemilihan sela sudah ada.
Ia menambahkan bahwa Wakil Komisaris, Polisi Punjab, Angkatan Darat dan penjaga akan hadir di ruang pemantauan dan akan menanggapi situasi yang tidak diinginkan.
ECP mengatakan bahwa ruang pemantauan pusat dan provinsi akan bekerja sepanjang waktu untuk memantau proses pemilu.
Dikatakan bahwa berdasarkan Pasal 220 Konstitusi, setiap lembaga berkewajiban mendukung ECP dalam menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil.
KPU telah memperingatkan bahwa tidak adanya kerja sama dari lembaga atau pejabat mana pun akan menghasilkan tindakan sesuai hukum.