18 Mei 2023
KUALA LUMPUR – Aktor Taiwan-Amerika Benji Wang dan istrinya Cindy menyambut putri mereka, Stella, pada 12 Mei.
Dalam wawancara dengan TVBS News Network, Wang mengatakan dia berada di sisi istrinya selama persalinan dan bahkan membantu memotong tali pusar.
Pria berusia 40 tahun itu juga mengungkapkan bahwa dia meminta seorang staf rumah sakit untuk mengemas tali pusar dan plasenta agar dia bisa mendinginkannya di lemari es dan memasaknya untuk istrinya di rumah.
Wang mengatakan keputusan tersebut diambilnya setelah mendengar bahwa mengonsumsi plasenta dapat memberikan mikronutrien penting seperti zat besi, meningkatkan produksi ASI, dan mempercantik wajah seseorang.
Pada hari Minggu (14 Mei), bintang Dokter Magang itu memposting Reel Instagram yang menunjukkan cara dia memasak hidangan tersebut.
Dalam video tersebut, Wang terlihat merebus plasenta dan tali pusar di dalam panci sebelum menggorengnya dengan bawang bombay, jahe, dan merica.
“Ini pertama kalinya saya makan daging manusia. Saya sangat gugup pada awalnya ketika saya mengambil gigitan pertama saya.
“Rasanya agak mirip hati babi, tapi juga perut dan usus babi. Rasanya cukup rata-rata,” katanya kepada TVBS News Network.
Sementara itu, Cindy mengaku menikmati hidangannya dan plasentanya “enak dan renyah”.
Makan plasenta telah menjadi tren populer di seluruh dunia, dengan banyak selebriti yang membungkus, memblender, dan memasak plasenta mereka untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
Nama-nama besar yang telah memakan plasentanya antara lain Kim Kardashian, Chrissy Teigen, Alicia Silverstone, dan Hilary Duff.
Terlepas dari tren tersebut, para ahli di Mayo Clinic – sebuah organisasi nirlaba yang berkomitmen pada praktik klinis, pendidikan, dan penelitian – mengatakan tidak ada bukti bahwa memakan plasenta memiliki manfaat kesehatan.
Desember lalu, ahli diet terdaftar dan pendiri Dietitian Fit & Co Karine Patel mengatakan kepada Reader’s Digest bahwa menelan plasenta meningkatkan risiko infeksi Streptococcus grup B.
“Ini bisa menjadi infeksi yang serius dan terkadang fatal bagi ibu dan bayinya. Sekalipun plasenta sudah matang, hal ini tidak sepenuhnya menghancurkan bakteri dan virus menular yang mungkin dimiliki plasenta.
“Seorang ibu yang tertular infeksi streptokokus grup B setelah mengonsumsi pil plasenta yang terkontaminasi menularkan infeksi tersebut kepada bayi baru lahirnya melalui menyusui bayinya,” ujarnya.
Pada tahun 2017, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan peringatan terhadap konsumsi plasenta setelah ada kasus di mana bayi baru lahir menderita streptokokus grup B setelah ibunya meminum pil plasenta yang terkontaminasi.