31 Agustus 2022
DHAKA – Perdana Menteri Sheikh Hasina dengan tegas menyatakan kemarin (30 Agustus 2022) bahwa pemerintah melakukan segala yang diperlukan untuk mengurangi penderitaan masyarakat akibat situasi ekonomi saat ini.
“Pemerintah Liga Awami memastikan hal ini,” katanya saat berpartisipasi dalam diskusi umum mengenai proposal yang diajukan oleh anggota parlemen oposisi Partai Jatiya, Mujibul Haque Chunnu.
Chunnu mengunggah proposal tersebut dengan judul – “Parlemen berpendapat bahwa langkah-langkah berkelanjutan jangka pendek dan jangka panjang yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah Covid-19, kerusuhan global, perang antara Ukraina dan Rusia, perubahan iklim, bencana alam, energi krisis, untuk mengatasinya, kenaikan harga komoditas harus diinformasikan kepada negara melalui diskusi di parlemen.”
Perdana Menteri secara singkat menjelaskan berbagai inisiatif pemerintah untuk mengatasi situasi akibat pandemi virus corona yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan perang Rusia-Ukraina dan mengatakan bahwa pemerintah mengambil langkah-langkah ini agar negaranya tidak mengalami kekurangan pangan.
Dia juga mengulangi seruannya untuk menggunakan setiap inci lahan untuk memproduksi bahan makanan.
Terkait hal tersebut, ia mengatakan karena mahalnya harga barang impor tersebut, maka besaran belanja impor bertambah tambahan USD 9 miliar.
“Langkah-langkah yang kami ambil adalah untuk menghadapi krisis ekonomi di seluruh dunia, kami menganalisis situasinya secara berkala,” ujarnya.
Syekh Hasina, yang juga Ketua DPR, mengatakan insentif ekspor untuk barang-barang berorientasi ekspor akan ditingkatkan untuk meningkatkan ekspor dan mendiversifikasinya.
Ia menyayangkan selalu ada sebagian orang yang ingin meraup keuntungan melalui keuntungan ekstra di saat-saat sulit.
Dia menyebutkan bahwa karena perang Rusia-Ukraina, sanksi dan anti-sanksi, seluruh dunia mendapat masalah.
Dalam hal ini, ia menyebutkan bahwa negara-negara maju sudah memulai penghematan untuk mengurangi konsumsi energi dan barang terkait lainnya.
“Kesejahteraan masyarakat adalah yang terbesar bagi kami, kalau masyarakat kesakitan, saya juga ikut menderita,” ujarnya.
Dia meminta kerja sama dari semua orang dan meminta semua orang untuk tidak membingungkan orang dengan memberikan informasi palsu.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah parlemen bahwa diskusi umum diadakan di parlemen mengenai isu-isu kepentingan umum seperti kenaikan harga kebutuhan pokok dan harga bahan bakar.
Setelah sekitar enam jam berdiskusi oleh setidaknya 23 anggota parlemen, usulan tersebut diterima dengan suara bulat di DPR melalui pemungutan suara.