3 Februari 2023
JOHOR BARU – Malaysia telah mengusulkan “sistem izin tunggal” untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di sepanjang Johor Causeway yang menghubungkan Singapura dan negara tersebut.
Ketua Komite Pekerjaan, Transportasi dan Infrastruktur Johor Mohamad Fazli Mohamad Salleh mengatakan dengan sistem ini, pembersihan hanya akan dilakukan satu kali di kedua sisi perbatasan.
“Ini berarti petugas imigrasi Singapura akan ditempatkan di pos pemeriksaan kami di Johor untuk membersihkan orang-orang yang memasuki negara ini, sementara staf imigrasi Malaysia akan ditempatkan di Singapura untuk membersihkan mereka yang memasuki Malaysia.
“Usulan ini masih dalam tahap awal. Ini akan serupa dengan sistem yang akan digunakan ketika Sistem Rapid Transit mulai beroperasi pada tahun 2026,” katanya kepada The Star. Selama kunjungan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim baru-baru ini ke Singapura, Mentri Besar Johor Datuk Onn Hafiz Ghazi menyerukan situasi lalu lintas di Causeway, salah satu penyeberangan darat tersibuk di dunia, untuk dikendalikan, dengan mengatakan bahwa penumpang yang sering bepergian, yang jumlahnya sekitar 150.000, sangat dirugikan.
Dia mengklaim mayoritas penumpang harus bangun jam 4 pagi untuk mengantri di pos pemeriksaan perbatasan Johor Baru pada jam 5 pagi untuk melewati kemacetan untuk bekerja atau bisnis dan kembali larut malam. .
Mohamad Fazli, yang memimpin satuan tugas multi-lembaga yang berupaya mengurangi kemacetan di Causeway dan Second Link di Tuas, mengatakan Johor juga sedang mencari dana tambahan untuk memperluas jalur sepeda motor dari 50 menjadi 75 di setiap arah.
Ia mengatakan, ada juga usulan jalur truk yang bisa digunakan untuk lalu lintas penumpang saat akhir pekan.
Ditanya mengenai situasi lalu lintas saat Tahun Baru Imlek, dia mengatakan seluruh loket di kedua pos pemeriksaan beroperasi penuh.
N. Loganathan, 48, warga Malaysia, mengatakan tampaknya ada lebih banyak kemacetan di sisi Singapura karena kurangnya staf di pos pemeriksaan Woodlands.
“Kami dapat membersihkan wilayah Malaysia dalam waktu 30 menit, namun terkadang kami terjebak di Woodlands selama dua jam karena banyak loket yang tutup,” keluhnya, seraya menambahkan bahwa situasi diperkirakan akan memburuk setelah Chap Goh Meh, ketika sebagian besar orang kembali bekerja.
Pengendara sepeda motor Omar Kamison, 35, mengusulkan jalur khusus sepeda motor di Second Link untuk orang yang datang dari Singapura.
“Pada akhir pekan, banyak mobil dan truk yang melaju sangat dekat dengan kami, sehingga menyebabkan kecelakaan,” katanya, seraya menambahkan bahwa ada jalur seperti itu di sisi Johor.