29 Maret 2023
LONDON – Anggota parlemen di Hongaria secara resmi mendukung permohonan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.
Pemungutan suara di Majelis Nasional Hongaria pada hari Senin dilakukan setelah persetujuan sebelumnya dari pemerintah negara tersebut dan presidennya.
Ini berarti upaya Finlandia untuk menjadi anggota NATO telah didukung oleh 29 dari 30 anggota NATO, dan hanya Turki yang belum melakukannya, meskipun pemerintah Finlandia juga telah mengisyaratkan dukungannya.
Anggota parlemen Hongaria akan mempertimbangkan tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO di kemudian hari, meskipun pemerintah negara tersebut juga mendukung permohonan tersebut.
Swedia dan Finlandia meluncurkan permohonan mereka untuk bergabung dengan NATO pada Mei lalu, tak lama setelah dimulainya konflik Rusia-Ukraina. Mereka memerlukan dukungan bulat dari seluruh anggota NATO agar berhasil.
Mate Kocsis, pemimpin faksi di parlemen Hungaria yang terdiri dari partai berkuasa Fidesz dan Partai Rakyat Demokratik Kristen, mengatakan menjelang pemungutan suara hari Senin bahwa anggota koalisi akan “dengan suara bulat mendukung pencalonan Finlandia”, kantor berita Rusia TASS melaporkan. Namun dia mengatakan “kelompok parlemen akan memutuskan Swedia nanti”.
Dia tidak menjelaskan mengapa pemungutan suara mengenai pencalonan Swedia ditunda, atau mengatakan kapan hal itu mungkin terjadi.
TASS mengatakan beberapa anggota parlemen dari partai Fidesz “menyatakan ketidakpuasan” atas kritik dari politisi di Finlandia dan Swedia mengenai tingkat demokrasi di Hongaria.
Kocsis mengatakan delegasi Hongaria ke Swedia dan Finlandia baru-baru ini berharap dapat menyelesaikan masalah namun tidak sepenuhnya berhasil.
Balazs Orban, penasihat politik Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, menambahkan dalam postingannya pada tanggal 23 Maret di media sosial bahwa Hongaria dan Swedia telah gagal bekerja sama di dalam Uni Eropa dan kemungkinan besar akan gagal dalam aliansi internasional lainnya. Dia mengatakan bahwa politisi di Hongaria ingin politisi di Swedia meyakinkan mereka bahwa hal ini tidak akan terjadi.
Parlemen Turki juga belum mempertimbangkan tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO, dan mengatakan bahwa alasan Swedia melakukan hal tersebut mencakup dugaan dukungan Swedia terhadap ekstremis Kurdi yang dianggap Turki sebagai teroris.
Budapest Times mengatakan pada hari Senin bahwa Balazs Orban telah menjauhkan diri dari kritik sebelumnya terhadap Swedia, dengan mengatakan di radio publik pada hari Minggu bahwa “jelas bahwa kami mendukung aksesi Swedia, karena pemerintah telah membuat keputusan, dan itu sekarang terserah Parlemen, tapi ada masalah kecil”.
Dia mengatakan bahwa “anggota tertentu pemerintah Swedia” telah mempunyai kebiasaan untuk terus-menerus mempertanyakan keadaan demokrasi di Hongaria “dan hal ini harus dihentikan karena hal tersebut” menghina pemilih dan anggota parlemen Hongaria, dan melalui mereka seluruh Hongaria “.
Dia mengatakan Hongaria telah berhasil mendapatkan “jaminan” dari Finlandia bahwa kritik semacam itu “tidak akan berlanjut di masa depan”, sehingga membuka pintu bagi Hongaria untuk mendukung upaya Finlandia menjadi anggota. Sekarang mereka membutuhkan hal yang sama dari Swedia, katanya.