Kemajuan Jokowi di Myanmar – Asia News NetworkAsia News Network

29 Maret 2023

JAKARTA – Menjelang KTT Pemimpin ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang dijadwalkan pada tanggal 9-11 Mei, wajar jika Presiden Joko “Jokowi” Widodo sebagai ketua kelompok regional tahun ini diharapkan dapat berbagi dengan masyarakat Indonesia. dan masyarakat di Asia Tenggara mengenai kemajuan yang telah dicapainya sejak bulan Januari, khususnya terkait dengan teka-teki Myanmar.

Presiden berjanji tidak akan membiarkan junta Myanmar menyandera ASEAN dan tujuan mulianya. Ada harapan besar di kalangan komunitas global dan masyarakat Myanmar, termasuk minoritas Rohingya yang teraniaya, bahwa ASEAN di bawah kepemimpinan Indonesia akan membuat terobosan besar dalam upayanya menghentikan penindasan oleh militer yang haus kekuasaan. Namun sejauh ini, Jokowi belum memberikan sinyal bahwa kemajuan yang telah lama ditunggu-tunggu telah tercapai.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, telah menunjuk tim diplomat senior dan berkinerja terbaik untuk bertugas di Kantor Utusan Khusus untuk Myanmar. Menteri sendiri merupakan utusan khusus resmi ASEAN untuk tahun ini. Tim bekerja secara rahasia untuk menghindari kontroversi yang tidak perlu yang dapat menjadi bumerang bagi misi tersebut.

Namun tetap saja kementerian harus terus memberikan informasi kepada masyarakat tentang apa yang telah dilakukan atau dicapai oleh tim khusus tersebut. Kami hampir tidak melihat langkah-langkah yang diambil para menteri luar negeri ASEAN setelah pertemuan mereka di Jakarta bulan lalu.

Yang cukup mengkhawatirkan pula adalah Presiden Jokowi belum menyadari niatnya untuk melibatkan unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam misi penjaga perdamaian ke Myanmar. Jokowi mengungkapkan rencananya untuk menunjuk seorang jenderal Angkatan Darat sebagai utusan khususnya untuk Myanmar, mengikuti pendahulunya Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga seorang pensiunan jenderal, yang melakukannya pada tahun 2007.

Jokowi mengumumkan niatnya dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 1 Februari ketika dunia memperingati dua tahun kudeta militer terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis. Pernyataan Jokowi tersebut sontak menimbulkan kebingungan di Kementerian Luar Negeri karena rencana tersebut tidak diinformasikan terlebih dahulu kepada para diplomat.

Dalam wawancara tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa ASEAN “tidak akan tersandera” oleh konflik Myanmar, dan akan “bertindak tegas” jika tidak ada kemajuan dalam penerapan Konsensus Lima Poin yang disepakati junta Myanmar pada masa darurat. . KTT di Jakarta pada April 2021.

Jokowi tidak menjelaskan lebih lanjut, namun jelas ada niat untuk mengeluarkan junta, sembari menerima elemen non-junta dalam kegiatan resmi kelompok regional tersebut, termasuk pertemuan puncak.

Spekulasi tersebar luas bahwa Jokowi akan menunjuk ajudan kepercayaannya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal. (Purn) Luhut Pandjaitan, atau lt. Jenderal (Purn) Agus Widjojo yang memiliki pengalaman luas dalam menangani tentara Myanmar sebagai bagian dari misi ini.

Pemilihan tokoh militer untuk berkomunikasi langsung dengan junta Myanmar merupakan keputusan yang tepat karena akan memperkuat upaya diplomasi Menteri Retno dalam mencari solusi krisis Myanmar. Harus jelas bahwa Menteri Luar Negeri bertanggung jawab atas misi tersebut.

Pendekatan seperti itu akan memungkinkan menteri luar negeri untuk fokus pada pembicaraan dengan elemen non-junta, seperti Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang secara luas dipandang sebagai perwakilan pemerintahan Suu Kyi yang digulingkan. Pembebasan tanpa syaratnya harus menjadi salah satu prioritas utama upaya diplomatik.

NUG telah berulang kali menuntut agar ASEAN mengakuinya sebagai perwakilan resmi negaranya. Namun mengingat kompleksitas krisis ini, akan lebih produktif jika Indonesia mempertimbangkan NUG sebagai salah satu elemen Myanmar.

Terdapat kesepakatan internasional bahwa junta Myanmar harus mematuhi konsensus lima poin, yang menyerukan diakhirinya segera kekerasan, dialog antara semua pihak, penunjukan utusan khusus, akses bantuan kemanusiaan ASEAN dan kunjungan khusus ASEAN. utusan untuk bertemu dengan semua pihak di Myanmar.

Terlepas dari tantangan berat yang dihadapinya dalam memulihkan perdamaian dan demokrasi di Myanmar, Jokowi yakin ia dapat memberikan terobosan yang signifikan. Masalahnya, masyarakat, khususnya masyarakat Myanmar, tidak bisa menunggu terlalu lama.

sbobet terpercaya

By gacor88