Hun Sen dari Kamboja memuji toleransi beragama dan kerukunan

29 Maret 2023

PHNOM PENH – Setelah acara buka puasa Ramadhan Muslim Nasional ke-7, yang diadakan pada tanggal 27 Maret setelah tiga tahun jeda akibat Covid-19, Perdana Menteri Hun Sen memuji toleransi beragama di Kerajaan dan menyatakan kekagumannya terhadap cara umat Buddha, Kristen, dan Muslim di Kamboja hidup dalam harmoni.

Pernyataan tersebut disampaikan Hun Sen saat bertemu Jusuf Kalla, presiden Central Asia Pacific Democrats International (CAPDI), pada 28 Maret di Istana Perdamaian di Phnom Penh. Kalla, mantan wakil presiden Indonesia dan ketua Dewan Masjid Indonesia, juga memimpin delegasi ke acara buka puasa tanggal 27 Maret tersebut.

Dalam postingan di media sosial setelah pertemuan tersebut, perdana menteri mengatakan Kalla memujinya karena membawa perdamaian dan stabilitas – termasuk kerukunan beragama – ke Kamboja.

Kalla mengapresiasi acara Ramadhan tersebut, kata postingan tersebut.

“Saya memimpin lebih dari 100 Muslim untuk berbuka puasa. Apa yang saya lihat kemarin (27 Maret) adalah contoh sempurna dari keharmonisan dan solidaritas antara berbagai agama di Kerajaan,” katanya.

Hun Sen berterima kasih kepada Kalla yang memimpin delegasi Muslim pada acara yang juga dihadiri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

“Saya memberi tahu dia tentang perayaan tahunan Ramadhan di Kerajaan, serta hubungan baik yang dinikmati orang-orang dari agama berbeda di Kamboja,” katanya.

Ia menjelaskan, pemerintah Kamboja menawarkan kebebasan kepada seluruh masyarakat untuk menjalankan agama pilihannya, tanpa rasa takut akan diskriminasi.

“Tanpa disadari, pemerintah telah membuka hati terhadap umat Islam di Kamboja, karena siswa Muslim dapat mengenakan pakaian adat mereka di semua tingkat sekolah, sementara musala banyak tersedia di lembaga-lembaga pemerintah,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa sebagai perdana menteri – dan juga sebagai presiden Partai Rakyat Kamboja – dia menawarkan posisi senior kepada banyak pemimpin komunitas Muslim Kamboja.

“Sebagai contoh lain dari dukungannya, pemerintah menyediakan dana bagi guru di komunitas Muslim untuk meningkatkan standar hidup mereka dan memungkinkan mereka mengembangkan potensi sumber daya manusia mereka,” katanya.

Hun Sen menegaskan kembali komitmen mutlak pemerintah untuk mempromosikan kebebasan beragama.

“Kami dengan tegas menolak segala bentuk diskriminasi ras atau agama,” katanya.

Othsman Hassan, Menteri Senior yang membawahi Misi Khusus, berbicara pada kesempatan tersebut.

“Pimpinan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), RABITA dan banyak negara lain memuji Kamboja karena memberikan contoh yang sangat baik dalam hal kerukunan beragama,” katanya.

“Semua anggota masyarakat Kamboja mempunyai hak untuk beribadah sesuai pilihan mereka. Mereka menikmati hak dan kebebasan menjalankan agamanya tanpa rasa takut,” tambahnya.

judi bola terpercaya

By gacor88