22 Mei 2023
HANOI – Menggunakan jarum suntik untuk menyuntikkan pewarna ke dalam lapisan jeli transparan, Trần Phương Nga menciptakan bunga, daun, dan elemen dekoratif rumit lainnya yang tampak sangat hidup: seluruh kue jeli berfungsi ganda sebagai karya seni yang dapat dimakan.
Keindahan bunga, hewan-hewan lucu, indahnya kisah cinta atau lagu-lagu romantis menjadi inspirasi tiada habisnya kanvas tiga dimensi jeli transparan karya Nga. Menikmati kue ibarat menikmati sebuah karya seni, memanjakan mata dan lidah.
Pengrajin yang tinggal di Hà Nội ini membuat kue jelly art 3D pertamanya pada tahun 2015 untuk menyenangkan putranya, karena itu adalah salah satu camilan favoritnya. Pada saat itu, seni ini sedang tren di Vietnam dan umum di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Pemahaman pertamanya tentang pembuatan kue jelly art berasal dari video online di mana pengrajin internasional mendemonstrasikan teknik mereka. Alih-alih menggunakan agar-agar atau agar-agar seperti perajin luar negeri, Nga hadir dengan bahan-bahan sendiri untuk kreasi hidangan penutupnya, antara lain agar-agar bubuk, daun pandan dan buah naga sebagai pewarna alami, serta santan dan buah-buahan untuk menciptakan rasa.
Kue pertamanya menampilkan pola bunga yang dibuat dengan sedotan, bukan jarum suntik, dan membutuhkan waktu hampir tiga jam untuk menyelesaikannya. Meski tidak sempurna, secara mengejutkan metode ini mendapat banyak pujian dari banyak teman Facebooknya dan mendorongnya untuk terus bereksperimen dengan metode yang berbeda. Setelah berkali-kali mengalami kegagalan, akhirnya ia berhasil mengembangkan sendiri resep kue yang enak dan cantik itu.
Menurut Nga, alat dasar pembuatan kue jelly antara lain cetakan kue, satu atau dua buah jarum suntik dan spuit yang sudah dimodifikasi. Bahan kreasinya dan warnanya berasal dari alam yang mudah ditemukan, misalnya kuning dari bubuk labu kuning, hijau dari teh matcha, biru dari bunga telang, atau coklat dari coklat.
Membuat kue jelly meliputi beberapa langkah. Yang pertama adalah membuat alas agar-agar yang harus transparan agar kuenya sempurna. Setelah menyiapkan pewarna dari bahan alami, pengrajin akan membuat pola dekoratif di bagian dasarnya. Terakhir, agar-agar akan dituangkan ke dalam cetakan kue dan dibiarkan dingin.
“Keempat langkah tersebut sama pentingnya. Perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam setiap langkahnya untuk menciptakan sebuah kue atau karya seni yang indah dan lezat,” ujar pecinta kue berusia 42 tahun ini.
Karena Nga adalah pecinta bunga, sebagian besar karyanya terinspirasi dari bunga, seperti krisan, mawar, bunga matahari, atau teratai. Sebelum memulai suatu karya, ia akan mempelajari bunga, kelopak, daun, dan dahannya dengan cermat, bukan menggambar, atau sekadar mengamatinya hingga ia dapat merasakan keindahannya. Beberapa bunga dapat langsung dipahat, sementara yang lain membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyempurnakannya.
Selain tema populer seperti bunga atau hewan yang terlihat realistis, karya Nga juga memuat cerita yang terinspirasi dari kenangan dan lagu.
Setiap kue jelly membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Semakin besar kuenya, semakin rumit jadinya. Dia membuat kue yang sangat besar berukuran hingga 1m kali 0,75m dengan desain ikan koi, kolam teratai atau bunga teratai, seperti untuk Festival Buddha Internasional tahun 2019 di Pagoda Tam Chúc.
Dengan hasrat yang kuat terhadap seni yang dapat dimakan, ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya selama 12 tahun di sebuah organisasi pemerintah untuk mengabdikan dirinya sepenuh hati pada hasratnya, dan tidak pernah menoleh ke belakang.
“Sejak saya mulai membuat kue jelly art 3D, saya memahami apa arti passion dan tekad melepaskan banyak hal untuk mengejar impian saya. Mampu melakukan apa yang saya sukai adalah kebebasan, dan menikmati pekerjaan yang saya lakukan adalah kebahagiaan. Saya beruntung memiliki kedua hal ini,” katanya.
Semangat ini juga yang membuat Nga bisa bepergian ke banyak tempat, bertemu orang-orang yang memiliki minat yang sama, dan menginspirasi orang lain. Banyak netizen yang terkesan dengan kreasi artistiknya dan menanyakan pengalamannya, yang memotivasinya untuk meluncurkan kursus membuat kue jeli 3D online pertama di Vietnam. Kursus-kursus tersebut tidak hanya diikuti oleh pelajar Vietnam, tetapi juga pelajar internasional dari Malaysia, Jerman, dan Amerika Serikat.
Nga telah bermitra dengan beberapa agensi media untuk melakukan streaming langsung dan merekam video instruksional gratis di media sosial. Jumlah muridnya kini mencapai ratusan, dan banyak yang meraih kesuksesan dari dunia kuliner.
Pada tahun 2017, murid pertamanya yang tinggal di Taiwan berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi seni jeli internasional di Malaysia. Satu tahun kemudian, tim Vietnam, di bawah arahan Nga, memenangkan juara pertama dan banyak hadiah menarik lainnya dalam sebuah kompetisi di Taiwan, sementara Nga sendiri dianugerahi gelar Instruktur Terbaik. Pada tahun-tahun berikutnya, ia terus diundang menjadi juri di beberapa kompetisi yang diadakan di Korea Selatan, Malaysia, dan negara lain.
Pada bulan November 2020, pembuat kue ini bahkan dianugerahi gelar “Seniman Desa Adat Vietnam” sebagai pengakuan atas dedikasinya yang tak kenal lelah terhadap seni.
Pengrajin tersebut mengungkapkan bahwa buku pertamanya tentang kue seni jeli 3D akan dirilis tahun ini, dan dia juga berharap dapat segera meluncurkan kompetisi seni internasional pertama di Vietnam. VNS