Olahraga dan politik tidak bisa digabungkan

30 Maret 2023

JAKARTA – “Jangan gabungkan olahraga dengan politik.” Pernyataan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Selasa kemarin terdengar lantang dan gamblang menanggapi kontroversi keikutsertaan tim Israel pada Piala Dunia FIFA U-20 2023 mendatang yang akan digelar di enam kota di Indonesia.

Jelas bahwa Jokowi ingin demonstrasi tetap berjalan meskipun faktanya hal tersebut telah memecah belah bangsa dan kembali bertabrakan dengan partainya sendiri, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Pendapatnya bahwa nilai-nilai inti olahraga tidak memberikan ruang untuk politik sayangnya ditanggapi dengan realpolitik khas Indonesia, yang tidak sejalan dengan mimpinya untuk membawa Indonesia ke kancah sepak bola dunia.

Jaminan Presiden bahwa turnamen ini tidak akan mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia yang anti-Israel dan pro-Palestina tidak mendapat tanggapan apa pun.

Jokowi mengirim Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, yang juga ketua panitia penyelenggara turnamen remaja, untuk bertemu dengan bos FIFA Gianni Infantino di Doha dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan acara tersebut. Erick sudah tidak asing lagi dengan diplomasi sepak bola tingkat tinggi, setelah sebelumnya membantu Indonesia menghindari sanksi FIFA menyusul penumpasan stadion di Malang, Jawa Timur, yang merenggut 135 nyawa, yang terburuk kedua dalam sejarah sepak bola.

Kini setelah FIFA mencabut hak Indonesia untuk menjadi tuan rumah acara tersebut, kredibilitas internasional negara tersebut dipertaruhkan. Kami melewatkan kesempatan emas untuk mempromosikan olahraga ini—untuk tim nasional muda kami, yang dipersiapkan untuk turnamen tersebut, dan PSSI untuk belajar dari beberapa talenta terbaik dunia.

Tapi tidak ada solusi di akhir permainan ini yang sempurna. Jika FIFA mengizinkan turnamen tersebut diadakan di Indonesia, protes anti-Israel akan terjadi, beserta implikasi keamanannya, dan hubungan antara Jokowi dan PDI-P akan sangat tegang pada saat ia memimpin partai tersebut. dukungannya.

Konsekuensi dari keputusan yang memalukan ini bisa berdampak luas, karena Indonesia bisa dilarang menjadi tuan rumah kompetisi internasional di bawah naungan FIFA di masa depan.

Rumor beredar bahwa FIFA kemungkinan akan memindahkan turnamen U20 ke Peru, yang memenangkan tawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 pada November tahun ini. Sebagai imbalannya, Indonesia bisa mengambil alih tuan rumah turnamen U-17, di mana Israel mempunyai peluang kecil untuk lolos.

Akhir permainan dari persoalan ini akan segera terkuak, namun satu hal yang pasti bahwa politik masih menguasai hampir seluruh aspek kehidupan di negeri ini.

Kita telah melihat penggunaan undang-undang untuk kepentingan politik, seperti yang terjadi pada pemberlakuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), revisi KUHP, dan politisasi agama, yang marak terjadi pada pemilu baik di tingkat pusat maupun daerah.

Tindakan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang keduanya anggota PDI-P, menolak masuk tim muda Israel merupakan upaya terang-terangan untuk mempolitisasi olahraga. Dengan mempertimbangkan pemilu pada 14 Februari 2024, PDI-P, yang kinerjanya buruk di daerah-daerah yang dikenal condong ke arah Islam konservatif, diperkirakan akan memperoleh suara dari para pemilih.

Pemilih Muslim untuk memenangkan pemilu legislatif dan presiden.

Khususnya bagi Ganjar, yang secara konsisten menduduki puncak jajak pendapat calon presiden potensial, narasi anti-Israelnya menunjukkan kesetiaannya kepada partai tersebut sekaligus membuktikan kredibilitas Islamnya kepada para pemilih. Faktanya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum mengambil keputusan soal calon presiden yang dipilihnya.

Perlawanan seperti ini terdengar “normal” jika datang dari partai-partai berbasis Islam. Baru kali ini, PDI Perjuangan ribut soal Israel sembari bungkam soal kehadiran delegasi Knesset di Inter-Parliamentary Union yang digelar DPR di Bali Maret lalu.

PDI-P juga bungkam ketika Israel menjamin tiketnya ke Indonesia pada Juli tahun lalu.

Sepak bola Indonesia nampaknya tak mampu mematahkan “kutukan” intervensi politik.

sbobet

By gacor88