30 Maret 2023

JAKARTA – Negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengadopsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk menjamin perdamaian dan kesejahteraan bagi semua orang serta planet ini untuk generasi mendatang. Cetak biru bersama ini juga telah diintegrasikan oleh pemerintah Indonesia seiring dengan upaya negara ini untuk mengutamakan kepentingan manusia dan bumi dibandingkan keuntungan.

Ivanovich Agusta, Kepala Badan Pembangunan dan Informasi Kementerian Kota, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, baru-baru ini mengumumkan bahwa pemerintah telah berhasil dalam upaya ini.

Kabar menggembirakan bahwa negara ini telah memenuhi lebih dari separuh indikator SDG-nya diumumkan pada Rabu (29/3/2023) pada acara Asia-Pacific Forum on Sustainable Development (APFSD) ke-10 di Bangkok, Thailand, yang diselenggarakan oleh UN Economic and Sustainable Development (APFSD) ke-10 di Bangkok, Thailand. Komisi Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP).

Ivanovich berbicara kepada delegasi dari 53 negara Asia-Pasifik dan tamu lainnya pada sesi Meninjau kemajuan lokal dan peluang untuk mencapai SDGs.

“Kemajuan signifikan telah dicapai dengan tujuan 6 dan 11 mengenai akses terhadap air dan sanitasi, fasilitas cuci tangan, transportasi umum yang aman, sumber air dan ruang hijau,” katanya. “Kami juga mengalami perbaikan pada tujuan 7, 9 dan 17, khususnya dalam efisiensi energi, industri berkelanjutan, pengurangan emisi karbon, ekspor produk industri berteknologi tinggi dan ketersediaan data.”

. (./.)

Ivanovich menambahkan bahwa pemerintah Indonesia sangat bergantung pada data untuk memastikan target tercapai. Data yang dikumpulkan merupakan alat utama untuk mengukur tindakan yang diambil oleh pejabat di tingkat daerah dan kota. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk terus meningkatkan kualitas data dan pemilahan data di kelompok marginal.

Sekretariat SDGs Nasional Indonesia juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memajukan implementasi SDGs, tambahnya. Hingga bulan Desember lalu, 32 dari total 38 provinsi di Indonesia telah menyusun rencana aksi SDGs di tingkat provinsi, yang menjadi dasar implementasi SDGs.

Ivanovich juga mencatat bahwa universitas dan civitas akademika telah memberikan kontribusi yang signifikan di 37 daerah melalui kemitraan dengan pemerintah daerah. Selain itu, mitra pembangunan internasional Indonesia telah terlibat dalam mempromosikan dan memfasilitasi implementasi SDGs di kalangan pemerintah daerah.

“Untuk memastikan pencapaian seluruh tujuan SDGs pada tahun 2030, Indonesia telah mengusulkan pendekatan inklusif, di mana kami mendorong kerja sama antara semua aktor negara dan non-negara, serta pemangku kepentingan terkait di tingkat nasional dan regional,” kata Ivanovich dalam pertemuan tersebut. . delegasi.

“Kami berharap dapat meningkatkan kolaborasi inklusif ini untuk memajukan implementasi SDGs di Asia dan Pasifik.”

Pernyataannya senada dengan Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sekaligus ketua delegasi Indonesia pada APFSD 2023, yang pada sesi pembukaan forum mengusulkan pendekatan inklusif untuk mencapai SDGs pada tahun 2030. (sumber: https://www.thejakartapost.com/business/2023/03/27/achieving-2030-sdgs-requires-inclusive-strategies-villages-minister.html).

Artikel ini diterbitkan bekerja sama dengan Kementerian Kota, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Pengeluaran SGP hari Ini

By gacor88