ThorCon menyerahkan dokumen untuk pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Indonesia

30 Maret 2023

JAKARTA – PT ThorCon Power Indonesia (TPI), anak perusahaan perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir ThorCon yang berbasis di Amerika Serikat, telah menyerahkan dokumen konsultasi untuk pembangunan reaktor garam cair thorium (MSR) berkapasitas 500 megawatt di Indonesia.

Jika berhasil, ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di negara tersebut.

Dokumen konsultasi yang diterima Badan Pengatur Nuklir (Bapeten) merupakan awal proses perizinan pembangunan pembangkit listrik tersebut. Menurut perusahaan, investasi untuk proyek ini bisa mencapai Rp 17 triliun (US$1,1 miliar).

Sugeng Sumbarjo, Plt Kepala Bapeten, mengatakan evaluasi dokumen konsultasi bisa selesai dalam dua tahun.

“Kami akan cek lokasinya, apakah memenuhi (persyaratan) atau tidak. Apakah ada gempa bumi atau banjir (risiko) di sekitar lokasi? Kami akan menilainya,” kata Sugeng, Selasa, seperti dikutip Bisnis.

Sugeng juga menjelaskan, PLTN skala kecil tersebut akan berlokasi di Pulau Gelasa, Provinsi Bangka Belitung.

Luasnya 221 hektare, tidak berpenghuni, dan menurut Sugeng, minim risiko gempa dan kebakaran hutan. Gunung berapi aktif terdekat, Krakatau, berjarak sekitar 400 kilometer.

“Beberapa pemain sudah menyatakan minat investasinya, namun hanya ThorCon yang mengajukan dokumen konsultasi,” kata Sugeng.

Baca juga: Pemerintah menyiapkan badan baru untuk menarik penanaman modal asing dalam bidang nuklir

Menurut Pj Kepala Bapeten, proses persetujuan izin lokasi, desain, dan konstruksi akan berlangsung hingga 2028. Perusahaan kemudian dapat memulai proses konstruksi, yang mungkin memakan waktu dua tahun.

“Kami berharap pembangkit listrik tersebut dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2032. Target tersebut dapat tercapai asalkan semua kebutuhan dapat dipenuhi,” kata Sugeng.

Akhir tahun ini, pemerintah akan membentuk Organisasi Pelaksana Program Energi Nuklir (NEPIO), sebuah organisasi ad hoc yang tugas utamanya mempercepat investasi pembangkit listrik tenaga nuklir, menurut Sugeng.

Dibuat di Korea Selatan

Bob Effendi, Chief Operating Officer TPI, menjelaskan reaktor nuklir tersebut akan dibuat di Korea Selatan. Di Indonesia, perusahaan tersebut hanya akan membangun infrastruktur pelabuhan dan apa yang mereka sebut sebagai “platform pengujian non-fisi”.

Jadi sebagian besar investasi sebesar Rp 17 triliun akan masuk ke Korea Selatan.

Setelah pembangunan selesai, pembangkit listrik tersebut akan dikirim ke Pulau Gelasa.

Namun, Bob mengungkapkan TPI mungkin akan berinvestasi lebih banyak di tahap selanjutnya.

“Kami akan membangun empat hingga lima reaktor di Korea Selatan, tapi ke depan, setelah memulai operasi kami di sini, kami mungkin juga akan membangun pabrik di Indonesia.”

Eksekutif TPI menjelaskan bahwa perusahaan perlu mengimpor sekitar 20 ton thorium dan uranium per tahun untuk bahan bakar reaktor nuklir.

Pembangkit tersebut dapat menghasilkan listrik dengan harga sekitar 6 sen AS per kilowatt hour, setara dengan listrik dari pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara, jelasnya.

Tahun lalu, Bob mengatakan ThorCon punya rencana menjual listriknya ke perusahaan listrik milik negara PLN melalui skema surplus listrik, seperti dilansir kata data.

SGP hari Ini

By gacor88