2 September 2022
SEOUL – LG Electronics pada hari Kamis meluncurkan kulkas pertama di dunia yang berubah warna hanya dengan satu sentuhan tombol smartphone menjelang pameran dagang IFA yang dimulai di Berlin pada hari Jumat.
Kulkas bunglon empat pintu MoodUp adalah tambahan terbaru pada Koleksi Objet kelas atas LG. Pintu yang menyala sendiri menggunakan sumber cahaya dari dioda pemancar cahaya.
Pengguna dapat memilih dari sekitar 170.000 kombinasi warna, berdasarkan 22 pilihan warna untuk pintu atas dan 19 pilihan untuk pintu bawah.
Panel pintu LED yang ringan dan tanpa cincin dipadukan dengan panel pemandu cahaya. Dengan lampu panel luar dimatikan, kulkas MoodUP menawarkan kombinasi Lux Grey dan Lux White.
Perintah untuk perubahan warna dapat disampaikan melalui sentuhan pada aplikasi seluler ThinQ milik LG atau perintah suara langsung ke lemari es. LG akan menawarkan berbagai kombinasi warna yang mewakili tema berbagai musim, suasana hati pribadi, dan tempat-tempat terkenal di seluruh dunia.
Kepala bisnis peralatan rumah tangga LG, Lyu Jae-chol, menegaskan kulkas yang akan datang merupakan hasil kerja keras selama dua tahun.
“Menjaga warna dan tekstur pintu meski lampu dimatikan adalah salah satu bagian yang sulit,” ujarnya saat konferensi pers di ruang pameran LG. “Keahlian teknologi kami di bidang TV sangat membantu.”
Mengenai potensi kekhawatiran mengenai panas berlebih dan efisiensi energi, Lyu mengecilkan permasalahan tersebut, dan menekankan bahwa konsumsi energi lemari es hanya setara dengan bola lampu lima watt.
“Kami juga meninjau potensi masalah konsumen selama proses pengembangan. Dengan mengatasi masalah ini menggunakan teknologi sensor canggih kami, kami dapat memperoleh 48 paten teknologi tambahan.”
Kulkas ini akan hadir dalam tiga model – dua model empat pintu dan satu model khusus untuk penyimpanan kimchi – yang akan dirilis di Korea Selatan pada awal September, dengan banderol harga mulai dari 5,5 juta won ($4,100). Rilis globalnya dijadwalkan untuk tahun depan.
Mengenai prospek pasar secara keseluruhan di pasar Eropa, Lyu mengatakan perusahaan menghadapi tantangan di tengah perang Rusia-Ukraina, gangguan rantai pasokan, dan inflasi yang tinggi.
“Kesenjangan antara segmen premium dan menengah hingga entry level semakin lebar,” ujarnya. “Seiring dengan kami terus memperluas kehadiran kami di pasar premium yang berkembang pesat, kami juga berencana untuk meningkatkan model entry-level kami agar dapat lebih memenuhi permintaan konsumen.”