7 Maret 2023
JAKARTA – Kementerian luar negeri mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan kedutaan besar di Jepang dan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Indonesia (KDEI) di Taipei setelah enam awak kapal WNI dilaporkan hilang setelah kapal mereka terbalik di Kepulauan Senkaku yang disengketakan, kata seorang pejabat.
Penjaga pantai Jepang pada Minggu sore melihat sebuah kapal yang membawa tujuh orang terbalik dan hanyut di perairan utara Kepulauan Senkaku, wilayah yang juga diklaim oleh Tiongkok. Enam warga negara Indonesia termasuk di antara awak kapal tersebut, serta satu warga negara Taiwan, kata juru bicara Penjaga Pantai Jepang Keisuke Nakao kepada AFP, Senin.
Belum ada rincian lebih lanjut mengenai kapal tersebut, kata Nakao, meskipun ia menambahkan bahwa kemungkinan besar itu adalah kapal penangkap ikan.
“Kami telah mencari daerah tersebut dengan kapal patroli dan helikopter (Pasukan Bela Diri Maritim) sejak kami menerima informasi sekitar pukul 13.30 Minggu,” kata Nakao, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang di Tokyo sedang berkoordinasi dengan rekan-rekan mereka di Taiwan mengenai masalah ini. .
Masih belum jelas bagaimana kapal itu terbalik dan Jakarta belum memastikan apakah memang ada pelaut Indonesia di dalamnya.
“Akan ada pembaruan secepatnya,” kata Direktur Perlindungan Sipil Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Senin.
Taiwan sejak itu mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa kapal tersebut adalah kapal penangkap ikan yang terdaftar di Taiwan dan diyakini telah terbalik di dekat salah satu Kepulauan Senkaku. “Pusat Komando Penyelamatan Nasional menghubungi kapal nelayan Taiwan di dekat lokasi kecelakaan untuk membantu pencarian. Penjaga pantai Taiwan dan Jepang juga telah mengirimkan kapal untuk pencarian dan penyelamatan,” bunyi pernyataan itu, seperti dilansir AFP.
Kepulauan Senkaku yang disengketakan, dikuasai oleh Jepang, diklaim oleh Tiongkok, yang menyebut kepulauan itu sebagai Diaoyu.
Terletak 190 mil laut dari pantai barat daya Okinawa, 200 mil dari pantai timur Tiongkok dan 120 mil dari pantai barat laut Taiwan, tiga pulau tak berpenghuni, Uotsuri, Kuba dan Taisho, terletak secara strategis di jalur komunikasi laut penting melintasi Laut Cina Timur . .
Pada tahun 1969, Komisi Ekonomi PBB untuk Asia dan Timur Jauh melakukan survei yang menyatakan bahwa kawasan tersebut “bisa menjadi salah satu reservoir minyak paling produktif di dunia”.
Perselisihan mengenai kedaulatan wilayah pulau-pulau tersebut telah memperburuk hubungan antara Tiongkok dan Jepang selama beberapa dekade, dengan beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan kehadiran kapal-kapal Jepang dan Tiongkok di perairan terdekat, Sdari CHina Mdari PTimur laporan.
Di tengah sengketa yang belum terselesaikan di wilayah tersebut, penelitian setidaknya sejak tahun 2010 menunjukkan bahwa penangkapan ikan ilegal merajalela di sekitar pulau tersebut.