14 Juni 2019

Departemen Luar Negeri menanggapi surat Kim Jong-un kepada Presiden Trump.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya siap untuk mengadakan pembicaraan tingkat kerja dengan Korea Utara mengenai penyerahan persenjataan nuklirnya setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengirim surat kepada Presiden AS Donald Trump, kontak langsung pertama antara kedua pemimpin tersebut. dalam beberapa bulan.

Dalam jumpa pers, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus menegaskan kembali bahwa negaranya berupaya mencapai perdamaian abadi dan denuklirisasi menyeluruh di Semenanjung Korea.

“Di sini, di Departemen Luar Negeri, kami siap dan bersedia melanjutkan perundingan tingkat kerja dengan Korea Utara,” katanya.

Pada hari Rabu, Trump memuji hubungannya dengan Kim sebagai “sangat baik,” meskipun ada awal yang “sulit” ketika Trump mulai menjabat.

“Saya pikir kita akan melakukan hal yang baik terhadap Korea Utara dalam jangka waktu tertentu. Saya sedang tidak buru-buru. Sanksi sudah berlaku,” kata Trump saat konferensi pers dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.

Presiden AS mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah menerima surat baru yang “indah” dari pemimpin Korea Utara.

Kim telah mengirimkan delapan surat kepada Trump sejak Juni lalu, seminggu sebelum pertemuan bersejarah mereka di Singapura. Surat ketujuh disampaikan oleh Kim Yong-chol, yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua Partai Pekerja Korea, yang melakukan kunjungan dua hari ke Washington pada bulan Januari.

Setelah gagalnya perundingan nuklir kedua pemimpin di Hanoi pada bulan Februari, mereka mengatakan pintu dialog tetap terbuka. Namun, tindakan praktis belum juga dilakukan.

“Dan sekali lagi, kami berharap komitmen yang kami buat satu tahun lalu dapat membuahkan hasil, dan kami tentu siap di tingkat pekerja untuk mewujudkannya. Dan tentu saja, ketika hal ini terjadi, sementara kami sedang mengupayakannya, sanksi ekonomi tetap berlaku,” kata Ortagus.

Sementara itu, perwakilan khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun, mengadakan pertemuan tertutup dengan utusan dari 15 negara anggota Dewan Keamanan di misi AS untuk PBB pada hari Rabu dan membahas perkembangan terkini yang melibatkan Korea Utara.

Topik pertemuan tersebut termasuk surat minggu ini dari pemimpin Korea Utara kepada presiden AS, menurut Yonhap.

Kementerian luar negeri Seoul mengatakan pada hari Kamis bahwa Lee Do-hoon, perwakilan khusus untuk urusan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea, mungkin bertemu dengan Biegun di Washington, karena kedua utusan tersebut dijadwalkan untuk berbicara pada sebuah konferensi di sana Rabu depan.

Hongkongpool

By gacor88