27 April 2023
JAKARTA – Departemen Kesehatan Taipei telah mendeteksi zat karsinogenik atau penyebab kanker pada setidaknya satu varian mie instan Indomie dari Indonesia, setelah dilakukan pemeriksaan acak terhadap beberapa merek mie instan yang tersedia di kota tersebut.
Etilen oksida, bahan kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia, ditemukan dalam kemasan bumbu varian Ayam Spesial Indomie, kata departemen tersebut dalam siaran persnya, Senin.
“Deteksi etilen oksida dalam produk tidak memenuhi standar tunjangan residu pestisida yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan. (…) Perusahaan-perusahaan yang berada di dalam yurisdiksi tersebut telah diperintahkan untuk segera mengeluarkan produk-produk tersebut dari raknya,” demikian rilis yang dirilis pada hari Senin.
Denda antara 60.000 yuan (US$1.953) dan 200 juta yuan akan dikenakan pada operator atau toko yang terbukti tidak mematuhi perintah untuk “mengeluarkan produk yang melanggar dari rak dan memusnahkannya”, tambah rilis tersebut.
Franciscus Welirang, direktur produsen Indomie PT Indofood Sukses Makmur, mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa produk Indomie yang diekspor ke luar negeri mematuhi “Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan standar kesehatan negara pengimpor”. Perusahaan akan segera mengeluarkan “klarifikasi” mengenai masalah tersebut.
Di Taiwan, industri makanan bersifat “swakelola” dalam memenuhi standar yang ditetapkan oleh manajemen keamanan pangan dan sanitasi negara tersebut, karena Kementerian Kesehatan secara berkala melakukan pemeriksaan acak terhadap produk yang dijual di pasar.
Indomie adalah merek mie instan paling populer di Indonesia, dan survei terbaru yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan bahwa lebih dari 88 persen responden mengonsumsi Indomie pada tahun lalu.
Produk ini juga diekspor ke 80 negara di seluruh dunia, dengan permintaan tertinggi terdapat di Australia, Hong Kong, Arab Saudi, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan beberapa negara Afrika.
Selain Indomie, mie instan Kari Putih Ah Lai asal Malaysia juga ditemukan mengandung etilen oksida di Taipei. Selain berpotensi menyebabkan kanker, zat ini juga diketahui terkait dengan iritasi parah pada kulit dan mata, serta cacat bawaan.
Menyusul temuan pihak berwenang Taiwan, Kementerian Kesehatan Malaysia pada hari Rabu memerintahkan penarikan kembali dua batch mie instan tersebut. Bintang dilaporkan. Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan, Muhammad Radzi Abu Hassan, mengatakan meskipun produsen Mie Kari Putih Ah Lai memenuhi standar kesehatan setempat, perintah penarikan kembali dilakukan untuk memastikan keamanan pangan.
Perusahaan sebelumnya mengirimkan sampel untuk diuji oleh laboratorium, Bintang dilaporkan.