Militer Korea Selatan menganalisis peluncuran rudal Korea Utara pada jam-jam tertentu

26 Juli 2023

SEOUL – Korea Utara Senin malam menembakkan dua rudal balistik ke perairan lepas pantai timurnya sebagai bentuk protes terhadap kedatangan kapal selam bertenaga nuklir Angkatan Laut AS di Korea Selatan.

Kedua rudal balistik jarak pendek tersebut diluncurkan dari dekat ibu kota Pyongyang antara pukul 23.55 hingga tengah malam pada hari Senin, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Militer telah menganalisis niat di balik peluncuran rudal Korea Utara pada larut malam, yang merupakan rangkaian peluncuran ketiga dalam waktu kurang dari seminggu.

Pada 19 Juli, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek dari ibu kotanya, Pyongyang, ke Laut Baltik dari pukul 03:30 hingga 03:46. tempat USS Kentucky kelas Ohio berlabuh pada saat itu.

Selain itu, Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah ke arah pantai baratnya sekitar jam 4 pagi pada hari Sabtu.

Media pemerintah Korea Utara tidak konsisten dalam melaporkan peluncuran rudal tersebut, terkadang memilih untuk tidak melaporkan peluncuran tersebut sama sekali, terkadang melaporkan beberapa peluncuran rudal sekaligus sebagai latihan militer gabungan yang ditujukan ke Korea Selatan dan Amerika Serikat.

“Spesifikasi rinci dari rudal-rudal tersebut dan aktivitas tambahannya (oleh Korea Utara) sedang dianalisis oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan AS,” kata JCS, seraya menambahkan bahwa rudal-rudal tersebut menempuh jarak sekitar 400 kilometer sebelum mendarat di Laut Baltik.

“Militer kami akan memantau perkembangan sebagai persiapan untuk provokasi lebih lanjut yang dilakukan Korea Utara melalui kerja sama yang erat dengan AS,” kata JCS.

Peluncuran rudal tersebut dilakukan pada Senin pagi kurang dari satu hari setelah kedatangan kapal selam serang cepat kelas Los Angeles USS Annapolis di pangkalan angkatan laut Korea Selatan di Pulau Jeju.

Angkatan Laut Korea Selatan menjelaskan, kunjungan pelabuhan tersebut terutama bertujuan untuk mengisi kembali pasokan militer selama misi operasional. Namun angkatan laut Korea Selatan dan AS juga membahas pelaksanaan latihan militer gabungan, seperti perang anti-kapal selam, selama kunjungan kapal selam AS, kata seorang pejabat militer yang tidak mau disebutkan namanya kepada The Korea Herald.

Pengiriman USS Annapolis ke semenanjung tersebut terjadi hanya tiga hari setelah USS Kentucky kelas Ohio milik Angkatan Laut AS melakukan kunjungan pelabuhan selama empat hari ke Busan yang berakhir pada hari Jumat. Ini merupakan pengerahan pertama kapal selam AS yang mampu meluncurkan rudal balistik berujung nuklir di Korea sejak awal tahun 1980an.

Rentetan peluncuran rudal baru-baru ini terjadi menjelang peringatan 70 tahun Perjanjian Gencatan Senjata tahun 1953 yang mengakhiri Perang Korea tahun 1950-53. Korea Utara merayakan tanggal 27 Juli sebagai “Hari Kemenangan dalam Perang Besar Pembebasan Tanah Air”.

Korea Utara diperkirakan akan mengadakan parade militer berskala besar untuk memperingati hari tersebut, dan ini juga akan menjadi kesempatan bagi negara tersebut untuk menunjukkan kedekatannya dengan Tiongkok dan Rusia.

Media pemerintah mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa delegasi militer Rusia yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu juga akan melakukan perjalanan ke Pyongyang untuk mengambil bagian dalam perayaan tersebut.

Delegasi tingkat tinggi Tiongkok yang dipimpin oleh anggota Politbiro Li Hongzhong akan mengunjungi Pyongyang untuk alasan yang sama, media pemerintah melaporkan pada hari Senin. Terakhir kali delegasi Tiongkok dikirim ke Pyongyang untuk tujuan serupa adalah untuk merayakan berdirinya negara tersebut pada 9 September 2018, sebelum pandemi COVID-19.

Utusan utama nuklir Korea Selatan, AS, dan Jepang mengadakan diskusi pada hari Selasa khususnya mengenai perkembangan terkait perayaan 27 Juli di Korea Utara, termasuk kunjungan delegasi Tiongkok, menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

“Ketiganya sepakat untuk terus meningkatkan komunikasi dan kerja sama yang erat antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang untuk menyadarkan Korea Utara bahwa mereka tidak akan mendapat manfaat dari pengembangan dan provokasi nuklir dan rudal,” demikian pernyataan kementerian yang dirilis pada Selasa.

Selama percakapan telepon, ketiga utusan tersebut membahas tindakan balasan terhadap peluncuran rudal balistik Korea Utara, dan berkomitmen untuk “menanggapi dengan tegas setiap provokasi dari Korea Utara.”

keluaran sgp hari ini

By gacor88