27 Juni 2019
Keduanya menandatangani MOU, kesepakatan bernilai lebih dari $8 miliar.
Presiden Moon Jae-in dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bertemu di Seoul pada hari Rabu untuk membahas cara-cara memperkuat kerja sama di berbagai bidang.
Putra mahkota tiba di Seoul pada hari sebelumnya dan bertemu dengan Perdana Menteri Lee Nak-yon sebelum pindah ke Cheong Wa Dae untuk upacara penyambutan yang diikuti dengan pertemuan dengan Moon dan para pembantu utamanya.
Pada pertemuan tersebut, Moon menekankan pentingnya hubungan Korea-Saudi, menekankan proyek ekonomi antara kedua negara dan keterlibatan Seoul dalam program Visi 2030 Saudi.
Program Visi 2030 bertujuan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi negara pada minyak dan mengembangkan sektor pelayanan publik.
“Korea adalah mitra strategis dalam Visi 2030, dan kedua negara memperluas cakrawala kerja sama di luar konstruksi dan energi hingga ICT, infrastruktur cerdas, dan industri baru lainnya,” kata Moon, sambil menyebutkan pertahanan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta bidang lainnya. di mana kedua belah pihak mengupayakan kerja sama yang lebih erat.
Moon mengatakan bahwa Visi 2030 dan upaya pemerintahannya untuk membangun masyarakat inklusif memiliki banyak elemen yang sama, dan menambahkan bahwa program ini akan menjadi peluang untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang baru.
Sebagai tanggapan, putra mahkota Saudi menggambarkan hubungan dengan Seoul sebagai “hubungan persaudaraan”.
Menggambarkan Korea Selatan sebagai mitra strategis di berbagai bidang, termasuk politik, keamanan dan pertahanan, pangeran tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa masih banyak bidang di mana kedua belah pihak dapat meningkatkan kerja sama.
Usai pertemuan, kedua negara menandatangani nota kesepahaman tentang peningkatan kerja sama antara pemerintah dan swasta.
Berdasarkan perjanjian antar pemerintah, Korea Selatan dan Arab Saudi akan mengupayakan kerja sama yang lebih erat dalam industri otomotif dan bidang yang terkait dengan ekonomi hidrogen.
Berdasarkan nota kesepahaman tersebut, kedua pihak akan mengupayakan kerja sama dalam teknologi kendaraan ramah lingkungan, pengembangan suku cadang mobil, dan promosi investasi di Arab Saudi.
Mengenai ekonomi hidrogen, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan teknologi untuk produksi, penyimpanan dan transportasi hidrogen, dan dalam proyek-proyek yang berkaitan dengan kendaraan bertenaga hidrogen.
Pada upacara penandatanganan, perusahaan Korea Selatan dan Saudi, termasuk Hyundai Motor Group, Hyundai Heavy Industries, S-Oil dan Saudi Aramco, menandatangani memorandum dan kontrak proyek dengan nilai gabungan sebesar $8,3 miliar.
Upacara penandatanganan tersebut dilanjutkan dengan pertemuan makan siang dengan pejabat pemerintah dan pimpinan empat konglomerat terbesar Korea Selatan – Hyundai Motor Group, LG Group, Samsung Group dan SK Group.