16 Desember 2021
Kerajaan telah memutuskan untuk mengadakan acara tahunan “Angkor Thanksgiving” mulai tahun 2022 untuk memperingati pencapaian leluhur Kamboja dan raja-raja masa lalu yang membangun kuil yang telah berdiri selama berabad-abad dan menginspirasi dan mengagumi semua generasi mendatang negara itu.
Tahun ini, acara Thanksgiving Angkor berlangsung selama tiga hari dari tanggal 14-16 Desember dan mulai sekarang akan diadakan setiap tahun sesuai dengan rencana saat ini. Ini menampilkan upacara keagamaan dan pertunjukan seni, termasuk pertunjukan wayang kulit.
Acara tersebut akan digunakan untuk menarik wisatawan lokal dan internasional ke Angkor Wat, kata para pejabat.
Menteri Kebudayaan dan Seni Rupa Phoeurng Sackona mengatakan dalam sebuah upacara di depan kuil Angkor Wat pada 14 Desember bahwa acara Thanksgiving Angkor akan dimulai setiap tahun pada tanggal tersebut sebagai pengakuan atas masuknya Angkor Wat ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, yang mengambil tempat pada tanggal 14 Desember 1992.
Acara ini akan dipromosikan dengan slogan “Kamboja, Kerajaan Keajaiban” dan bertujuan untuk menunjukkan kebanggaan nasional atas warisan budaya kuno dan kekayaan sejarah negara tersebut.
“Mulai tahun 2022, Festival Thanksgiving Angkor tahunan bertujuan untuk berkontribusi pada ‘Rencana Induk Pengembangan Pariwisata 2021-2035’ Siem Reap dan berperan dalam merevitalisasi sektor pariwisata Kamboja.
“Peluangnya adalah untuk menarik wisatawan lokal dan internasional untuk mendorong mereka mengunjungi Angkor Wat setidaknya setahun sekali dan setelah berkunjung sekali, mereka akan ingin berkunjung lagi,” katanya.
Sackona berharap acara tersebut juga akan mendorong lebih banyak sponsor dan dukungan dari sektor swasta untuk mendanai program-program yang bermanfaat bagi pelestarian dan promosi warisan nasional Kamboja.
Dia menunjukkan bahwa Angkor Wat adalah simbol persahabatan dan solidaritas nasional dan internasional karena bantuan ekstensif yang diberikan oleh negara-negara lain untuk pelestariannya sejak tahun 1993 dan kerja keras begitu banyak orang Kamboja untuk misi ini.
“Upacara ini juga sebagai wujud rasa syukur atas kedamaian bangsa kita saat ini melalui upaya pemerintah yang selalu mengutamakan pelestarian warisan budaya bangsa dan secara konsisten menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk ikut serta menjaga warisan budaya bangsa bagi kita semua. kebaikan bersama,” katanya.
Menteri Hubungan dan Inspeksi Majelis Nasional-Senat Sam An mengaku bangga dan terhormat bisa mengikuti acara tersebut.
“Sejak menjadi situs warisan, Taman Arkeologi Angkor telah diakui tidak hanya sebagai contoh kekayaan budaya Kamboja yang luar biasa, tetapi juga diakui secara global sebagai bagian dari kekayaan budaya seluruh umat manusia,” ujarnya.
Ia menambahkan, Angkor Wat adalah mahakarya yang menjadi kesaksian atas bakat kreatif luar biasa warga Kamboja yang menciptakan peradaban dengan monumen yang telah berdiri selama berabad-abad sebagai contoh pencapaian dalam sejarah umat manusia.
Sam An juga mendesak masyarakat untuk membantu pemerintah melindungi Angkor, melestarikan budaya Khmer dan mempromosikan warisan nasional untuk menghindari kerusakan oleh manusia atau unsur alam.