Perusahaan Indonesia memangkas staf, biaya saat krisis global melanda

11 November 2022

JAKARTA – Perusahaan-perusahaan di berbagai sektor mulai merumahkan pekerjanya agar tetap bertahan, sebuah pengingat yang gamblang bahwa menjadi salah satu titik terang di dunia untuk pertumbuhan PDB tahun ini tidak membuat Indonesia kebal terhadap gejolak ekonomi global.

Industri berorientasi ekspor diprediksi menjadi salah satu yang paling terpukul, dengan banyak laporan penjualan turun 30 sampai 50 persen atau bahkan lebih, tergantung pada ketergantungan mereka pada pasar luar negeri.

Industri alas kaki dan tekstil, yang sangat bergantung pada pasar AS dan Eropa, menempati urutan teratas, diikuti oleh produsen karet dan makanan dan minuman. Yang terakhir juga menyatakan keprihatinan atas rencana untuk memperkenalkan pajak minuman manis tahun depan, yang selanjutnya dapat mengurangi penjualan mereka.

Karena prospek yang suram, industri elektronik lokal bersiap menghadapi penurunan penjualan sebesar 10 persen tahun depan.

Puluhan ribu pekerja dilaporkan telah di-PHK di seluruh negeri, dan pemotongan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi.

Kementerian Ketenagakerjaan mengatakan sedikitnya 10.700 pekerja di-PHK secara nasional selama tujuh bulan pertama tahun ini, namun Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai angka tersebut jauh lebih tinggi.

“Setidaknya ada 25.700 PHK di industri alas kaki saja. Jumlahnya jauh lebih tinggi di industri tekstil, belum lagi industri lain,” kata Anton J. Supit, Kepala Departemen Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Apindo. Jakarta Post di hari Rabu.

“Selama COVID-19, permintaan masih ada, tetapi pembatasan membuat sulit untuk memenuhinya. Sekarang jauh lebih sulit karena tidak ada order (dari pembeli luar negeri),” tambah Anton.

Apindo cabang Jawa Barat, misalnya, mencatat sedikitnya 73.000 PHK di 126 perusahaan pada 21 Oktober; dengan industri tekstil menyumbang lebih dari 80 persen dari angka itu.

Selama ini PHK terkonsentrasi di Jawa Barat, provinsi tempat produsen bekerja untuk merek ternama seperti Nike dan Victoria’s Secret, sementara di daerah lain situasinya jauh lebih tenang.

Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi, Rabu, mengatakan PHK hanya dalam skala kecil. Jawa Timur, mengatakan belum ada laporan baik PHK maupun cuti.

Proyeksi ekonomi dunia untuk tahun depan sebagian besar telah dipotong selama beberapa bulan terakhir di tengah inflasi yang terus-menerus tinggi yang telah menyebabkan krisis biaya hidup di banyak negara dan menurunkan permintaan barang impor.

Josua Pardede, kepala ekonom pemberi pinjaman sektor swasta Bank Permata, mengatakan pada hari Kamis bahwa gejolak ekonomi global kini telah melanda rumah, meskipun dampaknya tidak merata.

Industri berorientasi ekspor dan produsen barang tahan lama mengalami dampak yang lebih besar, katanya, sementara yang lain akan lebih tangguh, namun tidak ada yang bisa lepas dari tekanan biaya input yang lebih tinggi jika mengandalkan bahan baku impor, mengingat depresiasi rupiah.

Secara lokal, industri yang beroperasi di daerah dengan upah minimum yang tinggi mungkin menghadapi risiko yang lebih besar daripada yang lain, katanya, menjelaskan PHK yang terlihat di Jawa Barat dibandingkan dengan daerah lain di negara ini.

Itu bisa menyebabkan beberapa industri bergeser ke daerah di negara dengan upah minimum yang lebih rendah, katanya.

Menanggapi hal tersebut, kalangan bisnis dan asosiasi mendesak pemerintah mengambil langkah-langkah untuk melindungi pasar dalam negeri, seperti mencegah impor ilegal dan mencegah dumping.

Mereka juga menyerukan kebijakan moneter yang lebih dovish setelah kenaikan suku bunga baru-baru ini diputuskan oleh Bank Indonesia.

“Dunia sedang tidak baik-baik saja. Itu bukan dari saya, kata Presiden sendiri. Banyak pembeli memberi tahu kami bahwa perkiraan mereka untuk tahun 2023 telah menyimpang dari apa yang awalnya mereka katakan kepada kami. Mereka juga bingung,” kata Anne Patricia Sutanto, ketua Komite Tetap Perjanjian Internasional di Kadin, kepada anggota parlemen, Selasa.

Selain itu, bisnis mendorong pemerintah dan pembuat undang-undang untuk mengizinkan mereka mengurangi jam kerja pekerja tanpa menaikkan upah per jam, yang menurut mereka akan sangat membantu dalam mencegah PHK karena bisnis berencana untuk memotong jam kerja menjadi 30 jam dari 40. pengurangan.

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan pada hari Selasa bahwa dia mendorong perusahaan untuk mencari alternatif dan menjadikan PHK sebagai langkah terakhir, yang menurutnya dapat dilakukan dengan mengurangi jam kerja, shift dan lembur, serta memilih untuk mempekerjakan pekerja. meninggalkan.

Namun, Said Iqbal, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), membantah klaim telah terjadi PHK massal, dengan mengatakan belum menerima laporan dari anggota.

Dia mengatakan pada hari Rabu bahwa pengusaha mungkin dengan sengaja menggunakan ancaman PHK sebagai tabir asap untuk menunda perdebatan tentang tuntutan pekerja untuk upah yang lebih tinggi, yang dibutuhkan banyak orang untuk tetap bertahan di tengah meningkatnya biaya hidup.

Pengeluaran Sidney 2023

By gacor88