3 Mei 2023
PHNOM PENH – Menjelang SEA Games, Perdana Menteri Hun Sen mengatakan kepada anggota Tim Kamboja bahwa ia ingin melihat mereka berjuang untuk memenangkan lebih banyak medali emas dibandingkan pertandingan sebelumnya, sekaligus mengingatkan mereka bahwa hanya kemenangan sah yang akan membawa kejayaan bagi Kerajaan.
“Medali yang diperoleh karena pelanggaran atau ketidaktaatan terhadap peraturan hanya akan menimbulkan rasa malu dan aib, dan tidak boleh dihitung sebagai kemenangan,” katanya.
Dalam pertemuan pada tanggal 1 Mei dengan 1.136 delegasi olahraga Kerajaan di Istana Perdamaian di Phnom Penh, Hun Sen membandingkan penyelenggaraan SEA Games ke-32 dengan GANEFO Games yang diselenggarakan oleh mendiang Raja Pastor Norodom Sihanouk di Stadion Olimpiade Nasional. pada tahun 1966.
“Penyelenggaraan SEA Games kami benar-benar merupakan penerus bersejarah dari peristiwa tahun 1966. Putranya menyalakan obor pertandingan di Angkor Wat, dan momen yang telah kita tunggu selama 64 tahun hampir tiba,” katanya.
“Kami telah melakukan persiapan sebaik mungkin, dan kini saatnya Anda semua membalas kepercayaan kami dan berusaha maksimal untuk meraih medali emas. Namun, kita semua harus ingat bahwa setiap perebutan medali emas harus fair,” imbuhnya.
Dia memperingatkan para atlet bahwa medali yang diterima dengan buruk tidak mungkin dinikmati selama teknologi terbaru – termasuk video asisten wasit (VAR) – berarti kecurangan sudah ketinggalan zaman.
Perdana Menteri juga mengatakan kepada para delegasi yang berkumpul bahwa mereka harus menyadari pentingnya mewakili Kerajaan di dalam negeri.
“Anda memikul beban tanggung jawab yang lebih berat dibandingkan ketika Anda bepergian ke luar negeri, karena kami adalah tuan rumah. Saya tidak mengkhawatirkan kekuatan dan teknik Anda, tetapi Anda semua harus ingat untuk tetap berpegang pada kebajikan, etika, dan aturan permainan Anda. Jangan melanggar aturan karena kecurangan akan mempermalukan bangsa. Termasuk penggunaan obat peningkat kinerja,” ujarnya.
Hun Sen mengungkapkan keyakinannya bahwa para atlet akan menghindari zat terlarang karena mereka tahu zat tersebut akan mencemari seluruh tim.
Ia mendorong mereka untuk berteman dengan atlet dari seluruh negara ASEAN.
“Kami adalah negara tuan rumah. Kita harus memberikan rasa hormat. Dalam kompetisi Anda harus bertarung sekuat tenaga, Anda harus bertarung, namun Anda harus bertarung sesuai aturan. Menang atau kalah, Anda harus memperlakukan lawan Anda sebagai teman.
“Harus mengenal sebanyak-banyaknya lawan karena olahraga untuk membangun persahabatan dan diplomasi,” ujarnya.
Perdana Menteri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para atlet Kamboja yang tinggal di luar negeri, dan orang tua mereka.
“Anda tidak melupakan negara Anda dan pulang untuk bersaing demi Kamboja. Saya senang mengetahui bahwa ke mana pun Anda pergi, Anda tetaplah orang Khmer. Anda bangga mengibarkan bendera Kamboja. Beberapa dari Anda memiliki kewarganegaraan ganda, namun Anda tidak pernah melupakan ras Anda, dan ini berkontribusi pada peningkatan status nasional kita.
Saya berharap atlet-atlet Kamboja bisa meraih ketenaran di luar negeri di masa depan, tapi ingatlah tanah air mereka, katanya.
Ia juga menegaskan kembali bahwa Kamboja sebagai negara tuan rumah akan mengambil tanggung jawab untuk memberikan keamanan kepada seluruh delegasi olahraga yang menghadiri acara mendatang.
Dalam pertemuan dengan anggota Tim Kamboja, ia mengutip surat kabar Malaysia berbahasa Mandarin yang menyatakan keprihatinan bahwa kemacetan lalu lintas dapat menunda atlet dan ofisial yang akomodasinya jauh dari tempat olahraga mereka.
Hun Sen mengatakan dia siap menerima tanggung jawab penuh atas segala penundaan, namun dia yakin tidak akan ada penundaan. Ia menyarankan agar para jurnalis mengenal Kamboja lebih baik sebelum mengambil keputusan secara terburu-buru.
“Kekhawatiran mereka tidak berdasar. Saya dengan senang hati meyakinkan mereka bahwa kami telah merencanakan dengan sangat hati-hati untuk setiap acara. Kami menggunakan sepeda motor – dan bahkan tank jika diinginkan – untuk mengawal para (delegasi) ke tempat mereka. Selama KTT ASEAN dan pertemuan-pertemuan terkait, tidak ada satupun peserta yang tertunda karena kemacetan lalu lintas. Jelas para jurnalis ini tidak mengenal masyarakat Phnom Penh yang sangat bermartabat,” tambahnya.
Perdana Menteri juga mengingatkan penyelenggara untuk memberikan perhatian khusus pada kebutuhan makanan para tamu Kerajaan.
“Banyak negara, terutama yang Islam, mempunyai kondisi yang sangat spesifik. Karena Kerajaan ini bangga akan toleransi beragamanya, kita harus menghindari ketidaknyamanan atau pelanggaran terhadap tamu kita, dan memperhatikan makanan dan fasilitas yang kita sediakan untuk mereka,” katanya.
Menteri Pariwisata dan Panitia Penyelenggara SEA Games Wakil Presiden Tetap Thong Khon juga membahas fungsi tersebut, mencatat bahwa sekitar 40 persen Tim Kamboja berlatih atau berpartisipasi di luar negeri dan menunjukkan peningkatan kebugaran dan teknik.
“Secara teknis dan psikologis, Tim Kamboja lebih siap dibandingkan sebelumnya. Berdasarkan penilaian kami, kami memperkirakan keterampilan tim telah meningkat sebesar 70 persen, dan kebugaran mereka meningkat hampir dua kali lipat. Pada SEA Games tahun lalu di Vietnam, kita meraih sembilan emas, 13 perak, dan 41 perunggu,” ujarnya.
“Kami yakin kami akan melipatgandakannya tahun ini. Kekuatan mental dan semangat juang Tim Kamboja berada pada puncaknya. Kami yakin kami akan melipatgandakannya tahun ini,” tambahnya.