29 Oktober 2018
Buku bank, ponsel, kursi pesawat ditemukan saat penyelam mencari korban selamat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Basarnas) mendapat laporan pada Senin pagi bahwa pengatur lalu lintas udara kehilangan kontak dengan penerbangan Lion Air dari Jakarta menuju Pangkalpinang di Bangka Belitung.
Pesawat Boeing 737 MAX membawa 189 orang ketika kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara tak lama setelah lepas landas.
Kata petugas lalu lintas kapal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Suyadi Jakarta Post bahwa pada pukul 06.45 ia mendapat laporan dari kapal tunda AS Jaya II bahwa awak kapal telah melihat pesawat jatuh yang diduga pesawat Lion Air di Tanjung Bungin Karawang, Jawa Barat.
Pukul 07.15 kapal tunda melaporkan sudah mendekati lokasi dan awak kapal melihat puing-puing pesawat, kata Suyadi. Hingga pukul 09.00 belum ada laporan penumpang maupun awak pesawat, ujarnya. Dua kapal lain, sebuah kapal tanker dan sebuah kapal barang, di dekat lokasi sedang mendekati lokasi, katanya, dan sebuah kapal penyelamat Basarnas juga sedang dalam perjalanan. Penyelam yang dikerahkan untuk operasi pencarian dan penyelamatan telah menemukan barang-barang milik beberapa penumpang, namun belum menemukan satu pun yang selamat, menurut Straits Times.
Berbagai kartu identitas, buku bank, dan SIM telah ditemukan, namun masih belum ada tanda-tanda kotak hitam pesawat tersebut, kata Brigadir Jenderal (BG) Nugroho Budi Wiryanto, Wakil Kepala Operasi Pencarian dan Pertolongan Nasional Indonesia. lembaga Basarnas.
Saat ditanya apakah penyelam telah menemukan korban selamat atau jenazah, dia hanya menjawab ada beberapa tanda sisa seperti anggota tubuh, namun dia menegaskan pencarian masih terus dilakukan.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pihak berwenang akan melakukan yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan para korban kecelakaan pesawat hari Senin.
“Saya akan terus berdoa agar korban dapat segera ditemukan. Saya sangat prihatin dengan keluarga korban, namun kami berharap keluarga korban tetap tenang sambil menunggu tim SAR (pencarian dan penyelamatan) yang saat ini sedang bekerja keras di lokasi kejadian. Saya juga sudah memerintahkan KNKT untuk segera mengusut kejadian ini dan menyampaikan hasil penyelidikannya secepatnya, ”kata Pak Joko.
Lebih dari 300 personel Basarnas, TNI, dan Polri dikerahkan untuk operasi pencarian dan penyelamatan yang akan dilakukan selama tujuh hari dan jika diperlukan akan diperpanjang tiga hari.
CEO Lion Air Edward Sirait mengaku masih menunggu perkembangan status 189 orang di dalamnya. Ia pun memastikan, berdasarkan catatan pilot, pesawat dalam kondisi layak terbang.
“Ada masalah teknis yang dilaporkan setelah penerbangan sebelumnya malam sebelumnya dari Denpasar ke Jakarta, dan masalah tersebut telah diatasi dan selanjutnya pesawat diizinkan terbang oleh insinyur bersertifikat,” tambahnya.
Sirait juga mengatakan Lion Air telah membantu pilotnya dan yakin mereka beroperasi sesuai prosedur yang disyaratkan.
Cuacanya juga bagus, sebelum kejadian semuanya cerah, tambahnya.
Ketika diminta oleh pilot untuk kembali ke pangkalan segera setelah lepas landas, Sirait hanya mengatakan bahwa Lion Air masih berusaha memverifikasi informasi tersebut.