7 April 2022
TOKYO – Kementerian Luar Negeri berencana menggunakan kecerdasan buatan untuk menilai situasi internasional dengan lebih baik, dan membangun sistem berbasis AI untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi online dalam jumlah besar.
Kementerian bermaksud menggunakan sistem ini untuk mengidentifikasi situasi internasional yang tidak stabil sejak dini, untuk tujuan seperti melindungi warga negara Jepang, dan untuk mendeteksi tindakan penyebaran informasi palsu. Kontraktor analisis data akan dipilih pada musim panas ini, dan sistemnya diharapkan dapat beroperasi pada awal Januari 2023.
Sistem yang dibayangkan akan secara otomatis mencari dan mengumpulkan data luar negeri di Internet, termasuk postingan media sosial, laporan dari lembaga penelitian, dan laporan media. Pembelajaran mendalam dan teknologi lainnya akan memberikan analisis sesuai arahan kementerian.
Misalnya, dengan memeriksa informasi yang menunjukkan distribusi emosi seperti kemarahan dan kesedihan, sistem akan mendeteksi tanda-tanda situasi yang memburuk, termasuk aksi terorisme dan pemberontakan.
Sistem ini akan melengkapi pengumpulan intelijen manusia yang dilakukan oleh lembaga diplomatik Jepang di luar negeri dan organisasi lainnya. Tujuannya adalah untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dengan menggabungkan analisis informasi dalam jumlah besar, sebuah proses yang tidak dapat dilakukan manusia, dengan temuan operasi intelijen manusia.
Untuk membangun dan mengoperasikan sistem ini, kementerian berencana untuk menyuntikkan sekitar ¥640 juta selama periode lima tahun mulai tahun fiskal ini. Pejabat pemerintah mengatakan metode serupa telah diterapkan di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok.
Salah satu tantangannya adalah bagaimana memastikan analisis yang akurat, karena Internet dipenuhi dengan informasi palsu – sebuah situasi yang diilustrasikan oleh Rusia yang mengeluarkan informasi salah tentang invasi mereka ke Ukraina.
Kementerian akan mengoperasikan sistem ini dengan hati-hati pada tahap awal, membandingkan hasil analisis dengan apa yang sebenarnya terjadi, dan berupaya meningkatkan akurasi.
Dengan menganalisis penyebaran informasi yang tidak wajar secara rinci, kementerian bertujuan untuk menilai keaslian informasi dan mengidentifikasi sumber laporan palsu.
Memburuknya situasi internasional dapat mengancam keamanan ekonomi Jepang dan menimbulkan konflik internasional. Melalui sistem yang diusulkan, pemerintah berharap dapat mendeteksi risiko keamanan nasional dengan lebih baik.