Bahan bakar penerbangan berkelanjutan mulai populer di seluruh dunia

12 April 2022

TOKYO – Peralihan ke bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang berasal dari minyak goreng, limbah rumah tangga, dan bahan lainnya mendapatkan momentum di industri penerbangan, yang telah menjadi sasaran kritik di luar negeri karena tingginya emisi karbon dioksida yang terkait dengan penerbangan.

Pada akhir bulan Maret, produsen pesawat Airbus SE menerbangkan jet jumbo A380 yang ditenagai secara eksklusif oleh SAF selama sekitar tiga jam untuk uji terbang di Toulouse di barat daya Prancis, menandakan keselamatan SAF dan gelombang perubahan dalam industri penerbangan.

Istilah “flight shaming” dipopulerkan oleh aktivis lingkungan Greta Thunberg. Pada tahun 2019, remaja asal Swedia ini menyeberangi Samudera Atlantik dengan kapal pesiar ketika ia melakukan perjalanan ke markas besar PBB di New York untuk menghadiri pertemuan puncak iklim, dibandingkan bepergian dengan pesawat.

Bahan bakar jet yang berasal dari minyak mentah menyumbang sebagian besar emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh industri penerbangan, dan hal ini semakin mendapat sorotan di tengah dorongan global untuk dekarbonisasi.

Rasa urgensi sangat kuat terutama di Eropa, dimana permasalahan lingkungan hidup mendapat perhatian lebih besar. Negara-negara Eropa telah mulai menetapkan target pengenalan SAF, yang saat ini menyumbang kurang dari 1% dari total pasokan bahan bakar penerbangan global.

Di Norwegia, sejak tahun 2020, maskapai penerbangan wajib menggunakan SAF yang dicampur dengan bahan bakar lain, dan Inggris menginginkan 75% bahan bakar penerbangan menggunakan SAF pada tahun 2050.

Pergeseran juga terlihat di kalangan maskapai penerbangan Jepang. Pada bulan Maret, All Nippon Airways, Japan Airlines dan 14 perusahaan lainnya membentuk organisasi bernama Act For Sky untuk mempromosikan penggunaan SAF yang diproduksi di dalam negeri.

Organisasi yang beranggotakan Nissin Foods Holdings Co., Odakyu Electric Railway Co. dan termasuk produsen bahan bakar yang berasal dari minyak goreng, berupaya mengamankan bahan mentah dan membangun jaringan distribusi.

ANA dan JAL, pesaing dalam industri penerbangan, telah bekerja sama untuk mempromosikan penggunaan SAF. Pada bulan Juni, kedua maskapai penerbangan tersebut melakukan penerbangan reguler menggunakan bahan bakar yang dicampur dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang berasal dari mikroalga dan serpihan kayu.

Pemerintah menginginkan 10% bahan bakar penerbangan yang digunakan oleh maskapai penerbangan domestik menjadi SAF pada tahun 2030.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bertujuan untuk mengadopsi target emisi karbon dioksida nol bersih di antara maskapai penerbangan internasional pada tahun 2050 pada tahun ini. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh maskapai penerbangan dunia kemungkinan akan semakin cepat.

“Maskapai penerbangan Eropa dan Amerika Utara mungkin mengurangi perjalanan ke Jepang jika pesawat tidak dapat mengisi bahan bakar dengan SAF di bandara Jepang,” kata seorang pejabat senior Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata.

Mengamankan bahan mentah adalah salah satu dari banyak tantangan ke depan.

Euglena Co memproduksi makanan kesehatan yang terbuat dari sejenis alga yang disebut euglena, dan juga memproduksi bahan bakar yang berasal dari organisme akuatik dan minyak goreng bekas.

Tahun lalu, Honda Aircraft Co. Jet pribadi HondaJet yang diterbangkan dengan SAF yang diproduksi oleh Euglena, yang berencana membangun lokasi produksi massal di masa depan sehingga dapat memasok bahan bakar ke maskapai besar.

Di perkotaan, terdapat beberapa sumber minyak jelantah, seperti jaringan restoran, sehingga pengadaannya diperkirakan tidak akan sulit.

Namun, inflasi harga terlihat disebabkan oleh permintaan dari produsen luar negeri dan orang dalam industri memperkirakan persaingan yang ketat untuk mendapatkan minyak goreng bekas di Jepang di masa depan.

Menekan biaya juga akan menjadi sebuah tantangan. Harga SAF tiga hingga empat kali lipat harga bahan bakar penerbangan konvensional. ANA ingin perusahaan menanggung sebagian beban tersebut sebagai imbalan atas sertifikat penggunaan bahan bakar tersebut.

Keluaran SGP

By gacor88