30 November 2018
Departemen Investigasi Khusus Thailand ingin membubarkan yayasan amal sekte Budha dengan alasan adanya kejanggalan.
Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand menyerukan jaksa penuntut negara untuk membubarkan Yayasan Khun Yay Maha Ratana Upasika Chandra Khonnokyoong, sebuah badan amal yang terkait dengan Kuil Dhammakaya yang kontroversial.
Yayasan tersebut terlibat dalam kasus penggelapan yang melibatkan serikat kredit lokal dan merupakan bagian dari skema yang menipu investor sebesar ratusan juta Baht Thailand.
DSI juga ingin jaksa meminta pengadilan untuk menyita aset yayasan senilai Bt13 miliar, kata kepala DSI, Kolonel Pol Paisit Wongmuang, kemarin menurut Surat Kabar Nation.
Yayasan tersebut – yang didirikan pada tanggal 30 Juli 2004 – berada di bawah naungan mantan kepala biara Kuil Dhammakaya, Phra Dhammachayo, yang menghadapi surat perintah penangkapan atas tuduhan pencucian uang.
Biksu yang buron dan kaki tangannya dituduh menerima uang dari mantan bos credit union yang dipenjara karena mencuri miliaran baht dari koperasi.
DSI menyelidiki Supachai dan kaki tangannya atas tuduhan penggelapan dan kemudian menyelidiki dugaan peran Phra Dhammachayo dan lainnya dalam pencucian uang dan kepemilikan barang curian.
Sejak penyelidikan awal mengungkap transaksi terkait yayasan – yang dituduh membangun fasilitas kuil dengan uang yang diduga ditipu dari credit union – DSI telah meluncurkan penyelidikan lain, yang hasilnya diumumkan pada hari Kamis.
Berdasarkan temuan laporan tersebut, para penyelidik menyatakan yayasan dan dewan direksinya, yang dipimpin oleh adik perempuan taipan telekomunikasi miliarder Boonchai Bencharongkul, Wanna Chirakiti, bersalah karena berkonspirasi untuk mencuci uang dan juga melanggar tujuan yayasan.
Oleh karena itu, kata dia, DSI merekomendasikan agar jaksa membubarkan yayasan tersebut dan menyita asetnya, termasuk aset yang sudah disita oleh Badan Anti Pencucian Uang.
Kuil Dhammakaya seluas 2.000 rai di utara Bangkok telah menuai kritik dan kontroversi selama dua dekade terakhir. Kuil ini telah dituduh oleh para kritikus karena sangat mementingkan kekayaan materi dan upacara keagamaannya yang rumit dan mewah. Kuil dan kepala biaranya juga menuai kritik karena kedekatannya dengan politisi.
Pemerintah militer yang berkuasa di Thailand telah mencoba menangkap kepala biara beberapa kali selama empat tahun terakhir, namun dihentikan di gerbang kuil oleh pengunjuk rasa dan biksu.